medcom.id, Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. merilis hasil survei terkait kemungkinan-kemungkinan bila pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni kemungkinan besar menang.
Peneliti LSI Ardian Sopa menuturkan, hal ini tak lepas dari sulitnya pasangan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bertarung di putaran kedua pilkada. Suara rival Ahok-Djarot, yakni Agus-Sylvi dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, diprediksi bakal bersatu.
"Jika tidak kalah di putaran pertama, Ahok akan dikalahkan telak di putaran kedua, baik oleh Agus ataupun oleh Anies," kata Ardian di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2016).
LSI mengandaikan Agus-Sylvi berhadapan dengan Ahok-Djarot di putaran kedua. Agus-Sylvi akan mendapat 46,1% dukungan responden, sedangkan Ahok-Djarot hanya meraih 29,1%. Sisanya menjawab rahasia, belum memutuskan, tidak tahu, atau tidak menjawab sebesar 24,8%.
Hasil serupa juga muncul bila Ahok-Djarot bertemu dengan Anies-Sandi di babak kedua. Anies-Sandi unggul dengan 45,3% dukungan, sedangkan Ahok-Djarot hanya 27,6%. Sebanyak 27,1% responden menjawab rahasia, belum memutuskan, tidak tahu, atau tidak menjawab sebesar.
"Lawan Anies, Ahok juga kalah telak di atas 15%," tutur Ardian.
Sementara itu, Agus-Sylvi lawan Anies-Sandi bakal jadi ajang pertarungan pilkada ketat. Agus-Sylvi meraup 36,0% dukungan, berselisih tipis dengan Anie-Sandi degan 30,5% dukungan. Namun, responden yang menyatakan rahasia, belum memutuskan, tidak tahu, atau tidak menjawab sebesar 33,5%.
Ardian menerangkan, salah satu alasan Ahok-Djarot bisa keok di putaran kedua karena mayoritas pemilih Anies-Sandi memilih Agus-Sylvi jika Anies gagal di putaran pertama. Hal yang sama juga terjadi pada Agus-Sylvi.
"Mayoritas pemilih Agus-Sylvi akan memilih Anies-Sandi bila Agus-Sylvi gagal di putaran pertama," papar dia.
Fenomena ini, kata dia, terjadi lantaran pemilih Agus-Sylvi dan Anies-Sandi relatif dari segmen yang sama. Mereka terpecah di putaran pertama, tetapi bersatu di putaran kedua. Ardian menekankan, hasil survei ini masih bisa berubah selama masa kampanye ini.
Survei LSI Denny J.A. dilakukan pada 3-8 Desember lalu. Mereka menggunakan metode multistage random sampling kepada 440 responden.
Wawancara dilakukan dengan tatap muka kepada responden dengan bantuan kuesioner. Jajak pendapat ini memiliki margin of error sekitar 4,8%. Biaya survei didapat dari internal LSI Denny J.A.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))