Jakarta: Kemenangan di Pilkada 2018, khususnya di Pulau Jawa, menjadi target partai politik. Mayoritas penduduk Indonesia yang tinggal di sana menjadi pertimbangan penting untuk bertarung di Pilpres 2019.
"Karena menguasai Jawa berarti memenangi Pilpres 2019 nanti," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)Syamsudin Haris kepada Medcom.id, Rabu, 3 Januari 2018.
Banyaknya warga Indonesia yang memadati Pulau Jawa memang menjadi perhitungan. Atas dasar itu, partai politik bermanuver mendesain pemenangan. Hal itu terbukti dengan tarik ulur kepentingan di Jawa Barat atau Jawa Tengah.
Menurut dia, penundaan partai politik menentukan calon adalah strategi kunci. Siapa calon yang diusung atau koalisi partai ideal harus dipikirkan dalam-dalam untuk memberikan calon terbaik dalam memimpin wilayah.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari sepakat dengan pandangan Haris. Jumlah penduduk di Pulau Jawa yang besar dianggap bisa merepresentasi masyarakat Indonesia.
"Sehingga, pertaruhan kita itu di sana (Jawa)," kata Imelda.
Baca: Calon Tunggal Diprediksi Bertambah
Partai politik, termasuk Demokrat, tengah menghitung semua peluang dan kemungkinan-kemungkinan pada pilgub di Jawa. Pada Pilkada nanti, 60 persen pemilih nasional berada di Pulau Jawa, 20 persen sisanya dari luar Jawa.
Pertarungan sengit koalisi parpol bakal terjadi di Jawa. Semua partai bisa dipastikan menginginkan pemenangan pilkada di Jawa. Pilkada ini akan menjadi potret awal Pemilu Presiden 2019.
"Peluangnya sangat strategis. Kami akan melihat itu karena kami ingin kembali di 2019 sebagai presiden," kata Imelda.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/eN4xDLoN" allowfullscreen></iframe>
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))