Jakarta: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakin partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) Serentak 2020 akan meningkat ketimbang pilkada sebelumnya. Pandemi
covid-19 diyakini tidak akan menghalangi partisipasi masyarakat.
"Mudah-mudahan nanti bisa tercapai targetnya 77,5 persen," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muhammad Hudori, dalam diskusi virtual, Senin, 9 November 2020.
Hudori mengatakan tren partisipasi pemilih pada pilkada sebelumnya cenderung meningkat. Pada 2015, partisipasi pemilih mencapai 70 persen. Kemudian meningkat menjadi 74,5 persen pada 2017. Namun, tingkat partisipasi pemilih sedikit menurun menjadi 73,24 persen pada 2018.
Pada Pilkada 2020, pemerintah berharap target pemilih yang telah ditetapkan sebesar 77,5 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) 1.000.359.152 orang bisa tercapai. "Harapan kami, partisipasi pilkada di tahun 2020 semakin naik. Mudah-mudahan dengan adanya covid tidak ada pengaruhnya," terangnya.
Baca: Bawaslu Minta Protokol Kesehatan Diperketat Saat Pemungutan Suara
Sebelumnya, Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia meyakini partisipasi pemilih dalam pilkada tetap tinggi meski tengah pandemi. Tingginya partisipasi pemilih dapat menjadi salah satu indikator kualitas pelaksanaan pilkada.
"Kita punya
benchmark sebetulnya di Tahun 2019, rata-rata (partisipasi) 83 persen secara nasional, walaupun enggak bisa kita bandingkan
apple to apple karena antusiasme masyarakat terhadap pilpres lebih tinggi dibandingkan pilkada. Saya kira target 77 persen itu realistis," kata Doli di Jakarta, Rabu, 21 Oktober 2020
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))