Nunukan: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menemukan ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kini berada di Malaysia tercatat dalam data pemilih Pilkada Serentak 2020.
Temuan tersebut setelah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) ke 553 tempat pemungutan suara (TPS) se-Kabupaten Nunukan.
Komisioner Divisi Data Pemilih Pemilu KPU Nunukan, Mardi Gunawan, mengatakan adanya pemilih yang tercatat sebagai TKI dengan identitas kependudukan berkode 7 ditemukan tercatat dalam daftar penduduk potensi pemilih pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri melalui Disdukcapil Nunukan.
"Jumlah data pemilih yang tercatat sebagai TKI ini sebanyak 7.256 orang, beralamat di Jalan Tien Suharto Kelurahan Nunukan Timur, tepatnya di kantor Balai Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan," kata dia, Kamis, 13 Agustus 2020.
Sesuai data, pemilih yang berstatus TKI tersebut menjadi pemilih pada 17 TPS yang letaknya di dalam area Kantor BP2MI Nunukan. Namun pada saat pemutakhiran data pemilih tidak ditemukan satu orang pun sesuai alamat dalam dokumen kependudukan sebagaimana tertera dalam DP4.
Baca juga:
Golkar, PAN Merapat Gibran, Rencana Koalisi PKS Kandas
Atas temuan itu, KPU Nunukan akan mengurangi jumlah TPS sebanyak 17 TPS dari 553 TPS yang dilaporkan kepada KPU RI.
"Dari 7.256 pemilih yang tercatat dalam DP4 semuanya berada di Malaysia sebagai TKI," ujar Mardi.
Ia mengatakan munculnya nama-nama TKI dalam data pemilih Pilkada 2020 lantaran terdapat data kependudukan ganda. Selain di Disdukcapil Nunukan, ada juga data di BP2MI Nunukan yang menerbitkan KTP khusus bagi TKI untuk mendapatkan paspor.
Sementara dokumen paspor sendiri tidak bisa digunakan untuk menggunakan hak pilih pada pilkada 2020 ini. Mardi menjelaskan, penentuan 17 TPS dalam area Kantor BP2MI Nunukan oleh KPU Nunukan karena ribuan TKI ini tercatat dalam DP4.
"Jadi, setelah dikurangi 17 TPS yang sebelumnya diplot bagi 7.256 TKI, jumlah TPS pada Pilkada Serentak 2020 tersisa 536 TPS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))