Jakarta: Terjadinya kerumunan massa dengan tidak memperhatikan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada sangat disayangkan. Apalagi dengan realita kandidat-kandidat kepala daerah yang positif
covid-19.
Ketua DPP Partai NasDem Lathifa Al Anshori mengatakan kerumunan itu didomonasi oleh pemuda. Namun Latihifa mencatat, ada lima kesalahan pemuda dalam proses pilkada.
Pertama yaitu lupa mencuci tangan selama 20 detik. Menurut Latihifa, saking semangatnya membantu kandidat angkat-angkat barang atau mendata KTP pendukung, para pemuda lupa kalau covid-19 bisa menempel di mana saja.
"Sudah begitu, lupa bawa hand sanitizer. Supaya tangan bisa bersih instan. Ini menjadi kesalahan ke dua. Ingatlah kalau kita sedang melawan virus yang tidak kasat mata," ujar petinggi NasDem yang mengurus Bidang Pemilih Pemula dan Milenial ini dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 September 2020.
"Ketiga, tidak disiplin pakai masker. Lagi merokok, nongkrong diskusi tentang kandidat ramai-ramai, maskernya digantung lama-lama di dagu. Itu kurang bijak." kata Lathifa.
Keempat yakni tidak mengindahkan protokol kesehatan di fasilitas umum dan sosial, seperti di masjid, gereja, dan sebagainya. Padahal, pemerintah sudah mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Terakhir, enggan mengingatkan kandidat untuk patuh terhadap protokol kesehatan selama pandemi ini. Padahal kita juga perlu menjaga kesehatan calon pemimpin di daerah kita juga. Apalagi kalau umurnya rentan terkena virus Covid 19," tambah dara aktivis isu perempuan kelahiran Samarinda ini.
Maka itu ia mengingatkan agar pemuda tetap sadar akan bahaya covid-19 apalagi vaksin covid-19 sedang proses disempurnakan. "Jadi jangan teledor dalam memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Sadar dan sabar itu. Yuk, ajak yang lain untuk patuh protokol kesehatan," ujar Lathifa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))