Dalam sambutannya, Menpora Dito menyampaikan program ini selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang mencita-citakan pembangunan bangsa yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan dalam menyongsong peringatan satu abad kemerdekaan negara kita.
"Visi ini berpusat pada pemberdayaan pemuda dengan cara membekali mereka dengan keahlian dan kesempatan untuk menjadi pemimpin di kancah global," kata Dito dalam keterangan resmi Kemenpora.
"Indonesia berkomitmen memastikan bahwa para pemimpin muda kita dapat memainkan peran aktif dalam ranah diplomasi regional dan internasional, dan SSEAYP adalah bukti dari dedikasi Indonesia terhadap hal ini," tambahnya.

Menpora Dito menilai Program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang merupakan sebuah platform unik yang bertujuan untuk memelihara kolaborasi dan saling pengertian antarbangsa yang mengedepankan dialog, pertukaran budaya, dan pengembangan kepemimpinan pemuda.
Ditambahkannya bahwa kolaborasi yang tumbuh dari rasa saling percaya ini sangat penting dalam membentuk masa depan yang lebih baik antara negara-negara ASEAN dan Jepang.
"Program ini selaras dengan pernyataan visi bersama tentang persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang yang menekankan pada hubungan kemitraan antargenerasi, menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan, serta mendorong kedamaian dan kestabilan kawasan," paparnya.
Baca juga: Kemenpora akan Dukung Penuh PBSI di Bawah Fadil Imran
Sementara itu, Deputi Isnanta menjelaskan pelepasan yang dilakukan secara langsung oleh Menpora Dito menandai delegasi SSEAYP mengakhiri rangkaian kegiatan di Indonesia. Kemudian, para peserta melanjutkan perjalanan menggunakan kapal pesiar Nippon Maru menuju Tokyo sebelum kembali ke negara masing-masing pada 11 Desember mendatang.
Ditambahkannya, sejak berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 21 November lalu, 157 peserta yang berasal dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam dan observer dari Timor Leste telah menjalani berbagai macam agenda acara.
"Mereka melaksanakan audiensi dengan Wamenpora Taufik Hidayat, dan melakukan kunjungan institusi, termasuk ke AHA Center, GoTo, Traveloka, Bank Indonesia, Walhi dan Menjadi Manusia, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mereka dalam kaitannya dengan grup diskusi mereka masing-masing," kata Deputi Isnanta.
"Selain itu di Indonesia, para peserta SSEAYP juga menjalani program homestay selama 3 hari bersama para orangtua dari Ikatan Orang Tua Angkat Indonesia (IOTA)," tambahnya.
Dalam upacara pelepasan ini ditampilkan aksi kreatif para delegasi dimulai dari Brunei Darussalam dan diakhiri Indonesia. Hadir dalam pelepasan ini Administrator SSEAYP ke-48 Shunsuke Fujimori, Asisten Deputi Kemitraan Pemuda Kemenpora Esa Sukmawijaya, dan Presiden SSEAYP Pia Adiprima. Turut mendampingi Menpora Dito, yaitu Staf Khusus Menpora Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Hasintya Saraswati.

Menpora lantas berpesan kepada delegasi Indonesia untuk menjaga diri baik-baik di kapal selama 38 hari mengarungi lautan hingga mendarat di Jepang. Dalam kesempatan itu, Menpora turut naik ke kapal Nippon Maru yang ditumpangi para delegasi SSEAYP untuk mengecek kamar, tempat makan, dan ruang pertemuan yang akan digunakan selama berlayar.
"Selama 38 hari mengarungi lautan, tampaknya itu akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dalam hidup. Kalian ada di kapal ini bukan lagi sebagai individu, tetapi mewakili Indonesia, Merah Putih," ujar Menpora Dito.
"Jadi berperilakulah yang baik, tunjukkan kepribadian kita yang multikultural dan budaya nusantara kita yang hebat,” imbuhnya.
Kemudian, Menpora Dito mengingatkan agar para peserta asal Indonesia berkawan dengan seluruh peserta dari negara lain. Sebab, program SSEAYP dinilainya dapat memberi pengalaman dan membentuk jaringan internasional yang memberi dampak jangka panjang.
"Mungkin hari ini atau lima tahun ke depan belum tentu ada rasanya. Tetapi 10 tahun ke depan, 15 tahun ke depan, sampai 50 tahun ke depan, kalian sudah diperkenalkan dengan pemimpin-pemimpin dari negara-negara tetangga dan juga negara Jepang," tutur Menpora kepada 15 pemuda wakil Indonesia di SSEAYP.
Selain itu, Menpora Dito menegaskan keikutsertaan dalam SSEAYP merupakan modal bagi para peserta dalam berkarya di masa depan untuk Indonesia. Menpora pun mengucapkan semoga beruntung dan semoga semuanya kembali dengan sukses, bahagia, dan memiliki ilmu yang padat.
"Ini bisa menjadi pertukaran budaya. Hampir dua bulan mereka intens bersama menimba ilmu di tengah lautan, dan ini adalah pengalaman yang saya rasa tidak bisa didapat di pendidikan manapun," terang Menpora.
"Semoga ini bisa didukung lebih besar lagi oleh pemerintah Indonesia maupun Jepang agar peserta Indonesia bisa lebih banyak. Jadi saya ucapkan selamat berlayar," tambahnya seraya berharap SSEAYP bisa terus berlanjut dan makin masif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News