Bandar Lampung: Rapat pleno terbuka rekapitulasi
penghitungan suara di tingkat Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, diwarnai kericuhan. Massa dari luar gedung memaksa masuk dan bertindak anarkistis.
Komisioner KPU Lampung Kordinator Wilayah Pesisir Barat Antoniu Cahyalana mengatakan, keributan dimulai saat jam istrahat sekitar pukul 12.00 WIB. Beruntung, petugas kepolisian dari Polres setempat dengan sigap meredam kericuhan.
"Pihak keamanan langsung menangkap provokator. Logistik Pilkada aman, sedangkan Komisioner KPU Pesisir Barat dievakuasi ke Polresta Lampung Barat," ujar Antoniu kepada
Lampost.co, Selasa, 15 Desember 2020.
Baca: Danny Pomanto Unggul 41 Persen Rekapitulasi Suara
Antoniu menjelaskan, saat ini pihak KPU Pesisir Barat sedang berkordinasi mengenai nasib kelanjutan pleno. Keputusan meneruskan atau menunda rapat terbuka masih menimbang kondisi terkini di lapangan.
"Namun kami berupaya akan terus lanjut (pleno)," ungkap dia.
Demi meredam kericuhan, tambah Antoniu, tokoh masyarakat dan pemuka adat ikut menenangkan massa. Sehingga kini situasi mulai kondusif.
Berdasarkan data yang dihimpun
Lampost.co, massa yang melakukan anarkistis berasal dari gabungan pendukung pasangan calon nomor urut satu dan dua peserta Pilkada di Pesisir Barat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))