Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) menilai masyarakat dan mahasiswa berperan besar menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (
Pilkada) 2020. Di antaranya, mengawasi konten informasi palsu atau
hoaks di media sosial (medsos).
"Tidak ada peran yang dapat menggantikan partisipasi masyarakat dan mahasiswa dalam mengawasi hoaks di medsos meskipun Bawaslu dalam mengawasinya sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan
Facebook, " kata Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar saat dikutip dari web
bawaslu.go.id, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Fritz mengungkapkan potensi munculnya hoaks di medsos tetap ada pada Pilkada 2020. Sebab, banyak dijumpai konten negatif terkait
pilkada.
"Berisikan ajakan menghasut, menghina, dan mengadu domba," ungkap dia.
Baca: Bawaslu Gandeng Tim Siber Polri Awasi Kampanye
Dia menyebut peredaran
hoaks dan kampanye negatif berdampak buruk terhadap masyarakat. Sebab, dapat memecah belah pemilik suara.
Selain itu, kampanye negatif juga berpengaruh pada partisipasi masyarakat. Informasi palsu menurunkan keinginan masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara pada 9 Desember 2020.
"Membuat seseorang untuk tidak memilih karena banyaknya hoaks yang muncul dan pemilih menjadi apatis," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))