Jakarta: Direktur Poltracking Indonesia Masduri menyampaikan sebelum polemik terkait hasil survei Pilkada DKI Jakarta, pihaknya sudah menyadari menjadi target pemecatan oleh Anggota Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (
Persepi) Saiful Mujani. Hal itu diketahui dari isi percakapan di grup obrolan internal whatsapp Persepi.
“Jadi, kalau kita perhatikan di sini, sudah ada tendensi sejak awal. Kalau benar data berbeda dengan LSI kira-kira Poltracking layak untuk dipecat,” kata Masduri.
Anggota Dewan Etik Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Saiful Mujani pun mengakui secara terbuka jika
Poltracking Indonesia menjadi sasaran utama. "Ya, saya yang chat," ujar Saiful Mujani.
Lebih lanjut, Saiful bahkan menyinggung kemungkinan mengadili Poltracking jika hasil survei Pilkada DKI Jakarta berbeda signifikan dengan LSI. "Bocorannya sudah beredar kan, 51,6 dan 36,4. Kalau benar, kita adili. Sudah lama Persepi enggak memecat anggotanya," tulisnya.
Saiful Mujani, anggota Dewan Etik, ternyata berperan ganda sebagai wasit sekaligus pemain di lembaga survei. Dalam hal situasi Poltracking Indonesia, Saiful Mujani yang berperan sebagai anggota Dewan Etik Persepi dalam menyidang Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Namun, ternyata memiliki hubungan erat dengan LSI. Dalam Website resmi LSI teracantum Saiful Mujani sebagai mantan Direktur Eksekutif periode 2005-2010 dan masih aktif sebagai peneliti senior.
Poltracking, di tengah kontroversi ini, tetap menunjukkan profesionalisme dan integritas tinggi. Serta komitmen terhadap independensi dan kejujuran survei, sekaligus menantang status quo yang selama ini mendominasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))