Jakarta: Calon Wakil Bupati (Cawabup)
Kabupaten Tegal, Syaeful Mujab, mengajak warga Tegal di perantauan untuk ikut membangun kampung halamannya melalui investasi dan kontribusi sosial. Dalam acara Temu Akbar Perantau Tegal di Jabodetabek, Mujab menyoroti pentingnya peran komunitas perantau yang telah sukses di kota besar dalam mendukung pembangunan daerah asal.
"Kami ingin membentuk komunitas perantau Tegal yang dapat berkontribusi nyata. Melalui kantor penghubung, warga perantau bisa lebih mudah menyalurkan investasi dan bantuan sosial," ujar Syaeful, di kawasan Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Dia menilai keberadaan kantor penghubung dapat menjadi jembatan bagi warga perantau untuk terlibat langsung dalam membangun Tegal. Mujab berharap komunitas ini dapat menjadi pintu masuk investasi ke Tegal dengan mendukung pengembangan usaha-usaha lokal.
"Mereka punya modal dan jejaring yang besar. Ini bisa menjadi peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi di Tegal," kata dia.
Selain kontribusi finansial, Syaeful berharap perantau asal Tegal dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Tegal. Ia menekankan pentingnya menyalurkan pengalaman dan pengetahuan dari perantauan agar bisa memberikan dampak positif di daerah. Dia optimistis keterlibatan perantau adalah langkah penting memajukan Tegal secara berkelanjutan.
Bantu pekerja seni
Syaeful juga berjanji memberikan dukungan nyata bagi para pekerja seni dan sektor informal lainnya. Menurut dia, sektor seni akan mendapat perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
"Kami ingin para seniman memiliki rasa aman dalam berkarya. Mereka adalah aset budaya yang perlu diperhatikan kesejahteraannya,” ujar Syaeful.
Dia berencana menjadikan seniman asal Tegal sebagai duta budaya yang dapat mempromosikan Kabupaten Tegal di tingkat nasional. "Kita sebenarnya punya beberapa showcase. Misalnya Limbad, Demian, Wendy Cagur, itu kan punya darah Tegal yang sebenarnya bisa menjadi duta-duta Kabupaten Tegal," kata Mujab.
Selain sektor seni, jaminan sosial juga akan diberikan kepada pekerja informal lainnya, seperti petani dan nelayan. Menurut Syaeful, perlindungan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bekerja di sektor-sektor yang rentan secara ekonomi.
Politik tanpa mahar
Calon bupati Tegal Bima Sakti menekankan politik tanpa mahar untuk menggaet kaum muda. "Kami ingin kaum muda merasa dekat dengan politik dan berpartisipasi aktif. Politik tidak perlu kaku atau formal. Kami membawa pendekatan santai yang lebih akrab,” ujar Bima.
Pasangan ini memilih metode komunikasi yang informal dan dialogis untuk merangkul kaum muda. Agar mereka lebih tertarik terlibat dalam proses pembangunan.
Menurut Bima, cara ini dinilai lebih efektif untuk mendekatkan politik kepada generasi muda. Dia menyebutkan kaum muda sering diajak mengikuti kegiatan informal, seperti diskusi dan acara santai yang memungkinkan kaum muda lebih mudah memahami dan menyerap gagasan politik mereka.
Bima dan Mujab juga menekankan pentingnya memberikan ruang bagi kaum muda untuk mengembangkan ide-ide mereka demi kemajuan Tegal. Dengan mengedepankan politik tanpa mahar, mereka berharap bisa menciptakan iklim politik yang lebih transparan dan jauh dari kepentingan finansial.
Angkat ekonomi lokal
Bima melanjutkan, di sektor ekonomi, dia berjanji akan menjadikan Tegal sebagai ikon ekonomi di Jawa Tengah.
"Tidak hanya dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi juga kesejahteraan masyarakatnya,” kata Bima.
Menurut dia, Tegal memiliki potensi besar di sektor industri kecil dan menengah yang perlu dikembangkan dengan dukungan infrastruktur dan perizinan yang mudah. Ia juga menambahkan birokrasi bersih adalah fondasi untuk mencapai tujuan ini.
Selain menarik investasi, Bima dan Mujab juga berencana mendukung UMKM di Tegal melalui pelatihan dan pendampingan.
"Kami ingin UMKM Tegal berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat perekonomian daerah,” ujar Bima.
Bima-Syaeful bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tegal. Pasangan yang diusung PDIP Perjuangan ini akan melawan pasangan Ischak Maulana Rohman-Akhmad Kholid yang diusung 12 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))