Survei: Mayoritas Warga Nilai Pilkada 2020 Jujur dan Adil
Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah Serentak (Pilkada) Serentak 2020. Medcom.id/M Rizal
Jakarta: Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan sebagian besar warga menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berjalan jujur, adil, langsung, bebas, dan rahasia (jurdil-luber). Situasi ini dinilai memberi catatan positif meski penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi covid-19.
"Mayoritas 67,4 persen menilai pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 jurdil-luber," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam Survei Nasional Pilkada dan Politik Uang di Masa Wabah Covid-19 yang disiarkan virtual, Minggu, 10 Januari 2021.
Hanya 19,8 responden menyatakan pilkada kurang atau tidak berjalan jurdil-luber. Sisanya menyatakan tidak tahu.
Survei juga mengerucut dengan menyasar responden yang wilayahnya menyelenggarakan pilkada dan tidak. Wilayah yang menyelenggarakan pilkada justru memandang pelaksanaan lebih demokratis.
"Wilayah yang menyelenggarakan pilkada menilai lebih positif dibandingkan wilayah yang tidak mengalami pilkada," ujar Djayadi.
Baca: Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Mencapai 76,09%
Sebanyak 96,2 persen responden di wilayah yang menyelenggarakan pilkada setuju pelaksanaan berjalan jurdil-luber. Sedangkan wilayah yang tak ikut menyelenggarakan hanya 53,4 persen.
Sebanyak 17,3 persen masyarakat di wilayah yang menyelenggarakan pilkada memandang pelaksanaan kontestasi politik itu tak jurdil-luber. Sementara itu, 21,9 persen responden di daerah yang tak menyelenggarakan pilkada menyatakan hal yang sama.
Survei dilaksanakan pada 11-14 Desember 2020 dan menyasar 2.000 responden yang diwawancara melalui telepon. Survei menggunakan metode simple sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,2 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
"Mayoritas 67,4 persen menilai pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 jurdil-luber," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam Survei Nasional Pilkada dan Politik Uang di Masa Wabah Covid-19 yang disiarkan virtual, Minggu, 10 Januari 2021.
Hanya 19,8 responden menyatakan pilkada kurang atau tidak berjalan jurdil-luber. Sisanya menyatakan tidak tahu.
Survei juga mengerucut dengan menyasar responden yang wilayahnya menyelenggarakan pilkada dan tidak. Wilayah yang menyelenggarakan pilkada justru memandang pelaksanaan lebih demokratis.
"Wilayah yang menyelenggarakan pilkada menilai lebih positif dibandingkan wilayah yang tidak mengalami pilkada," ujar Djayadi.
Baca: Partisipasi Pemilih Pilkada 2020 Mencapai 76,09%
Sebanyak 96,2 persen responden di wilayah yang menyelenggarakan pilkada setuju pelaksanaan berjalan jurdil-luber. Sedangkan wilayah yang tak ikut menyelenggarakan hanya 53,4 persen.
Sebanyak 17,3 persen masyarakat di wilayah yang menyelenggarakan pilkada memandang pelaksanaan kontestasi politik itu tak jurdil-luber. Sementara itu, 21,9 persen responden di daerah yang tak menyelenggarakan pilkada menyatakan hal yang sama.
Survei dilaksanakan pada 11-14 Desember 2020 dan menyasar 2.000 responden yang diwawancara melalui telepon. Survei menggunakan metode simple sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,2 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((SUR))
BERITA TERKAIT
