Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong masyarakat, khususnya calon kepala daerah yang ikut kontestasi
pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 untuk dewasa dalam berdemokrasi. Para calon kepala daerah diharap menggunakan politik akal sehat.
"Masyarakat harus memilih pemimpin yang mampu memberi solusi atas masalah penanganan pandemi covid-19," kata Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP, Romo Benny Susetyo, ketika dihubungi Media Indonesia, Selasa, 8 September 2020.
Menurut Romo Benny, sikap dewasa berdemokrasi itu bisa dilakukan dengan cara membuat konten kampanye yang bermanfaat bagi orang banyak. Salah satunya, konten yang mengarahkan masyarakat mengatasi dampak dari pandemi
virus korona.
Romo Benny menyebut ruang publik harus di isi dengan konten yang mencerdaskan dan visi membangun daerah. Calon kepala daerah harus berlomba menawarkan gagasan, ide, serta program yang konkret dalam mengatasi dampak ekonomi dan sosial dari pandemi covid-19.
Baca:
499 ASN Dilaporkan Tidak Netral pada Pilkada 2020
Dia juga mengatakan setiap calon kepala daerah memiliki tanggung jawab moral menjaga persatuan dan negara kesatuan Indonesia. Calon kepala daerah bisa mengusung kampanye dengan tema tidak mempolitisasi suku, agama, ras, dan agama (SARA).
"Itu hanya terjadi para calon kepala daerah tidak menggunakan politik identitas," kata Romo Benny.
Di sisi lain, BPIP mendorong penyelenggara pilkada yakni Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak segan menindak atau memberikan sanksi calon kepala daerah yang melakukan politisasi SARA.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((JMS))