Jakarta: Situasi pasca penghitungan suara Pilkada Jakarta 2024 memanas dengan adanya klaim sepihak dari masing-masing pasangan calon. Pasangan
Pramono Anung-Rano Karno mendeklarasikan kemenangan dalam satu putaran, sementara pasangan Ridwan Kamil-Suswono menyuarakan kemungkinan besar akan ada putaran kedua.
Pengamat politik dari Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengingatkan agar semua pihak tidak berlebihan dalam menyampaikan klaim kemenangan.
“Jangan sampai berlebihan, karena yang terpenting adalah mengawasi rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU hingga hasil resmi diumumkan pada 15 Desember 2024,” ujar Agung kepada wartawan, Jumat 29 November 2024.
Baca juga:
Pramono-Rano Deklarasikan Menang 1 Putaran
Risiko Klaim Berlebihan
Menurut Agung, deklarasi kemenangan yang terlalu diekspos dapat mengganggu stabilitas sosial, politik, dan ekonomi di Jakarta, yang merupakan pusat aktivitas nasional. Ia menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat, mengingat tingginya sensitivitas isu politik di Jakarta.
“Jika klaim-klaim semacam ini terlalu diekspos, hal itu bisa mengganggu kohesivitas masyarakat. Sebaiknya semua pihak fokus pada pengawasan proses rekapitulasi dan memastikan semua berjalan profesional,” imbuhnya.
Agung juga menyoroti peran krusial saksi-saksi yang bertugas di lapangan dalam memastikan integritas penghitungan suara. Menurutnya, pengawasan yang cermat dan profesional dari masing-masing pasangan calon akan membantu menjaga kepercayaan masyarakat terhadap hasil Pilkada.
“Hal yang paling penting adalah bagaimana saksi-saksi dari setiap paslon bekerja dengan profesional, sehingga hasil akhir nanti dapat diterima oleh semua pihak,” tegas Agung.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))