Jakarta: Partai Demokrat menyayangkan sikap Sekretaris Jendral PDI Perjuangan yang dinilai gegabah. Hasto sempat menyinggung Partai Demokrat yang dianggap terlalu berlebihan memanggapi polemik Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur.
"Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto adalah populis gadungan yang kekanak-kanakan. Lewat pernyataan-pernyataan reaksionernya, ia sedang membawa PDI Perjuangan ke dalam petualangan yang mempermalukan diri sendiri," kata Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik melalui keterangan tertulis, Jumat, 5 Desember 2017.
Perseteruan berawal ketika Partai Demokrat yang merasa kadernya di Kalimantan Timur, Syaharie Jaang dikriminalisasi. Syaharie tersandung kasus Penetapan Tarif dan Struktur Parkir pada Area Peti Kemas, Palaran , atas nama KSU Pemuda Demokrat Bersatu.
Baca: Sekjen Demokrat Sebut Kriminalisasi di Kaltim Fakta
Kasus ini mencuat setelah Syaharie menolak ajakan duet Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin yang merupakan jagoan PDI Perjuangan. Demokrat bahkan sempat melaporkan itu kepada Presiden Joko Widodo.
"Partai Demokrat melakukan tugasnya dan paham betul situasi ini. Kami melaporkannya dengan baik, tinggal menunggu waktu saja. Bahkan kami melaporkan kepada Presiden Joko Widodo," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Jakarta, Rabu, 31 Desember 2017.
Hasto membalas ucapan Demokrat sebagai bentuk keluhan. Hasto membandingkan Demokrat dengan PDI Perjuangan dalam menanggapi masalah.
Baca: SBY Ingatkan Pilkada 2018 harus Berjalan Sesuai Moral dan Etika
PDI Perjuangan, kata Hasto, tak pernah menanggapi suatu masalah dengan drama. Partai banteng moncong putih memilih menyelesaikan konflik internal tanpa meminta bantuan orang lain.
"PDI Perjuangan ini pernah pengalaman bagaimana kami diintervensi. Bagaimana kantor kami diserang. Bagaiamana kami tidak bisa ikut pemilu, itu kami tetap diam," kata Hasto, Kamis, 4 Januari 2017.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OJE))