Tangerang Selatan: Calon wakil wali kota Tangerang Selatan
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengungkap banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tangerang Selatan terjadi. Namun tidak banyak terungkap dan diselesaikan secara hukum.
"Ini fenomena gunung es, banyak masyarakat mungkin korban lebih nyama melaporkan ke LBH dan yayasan, tapi tidak nyaman melaporkan ke kepolisian. Tentunya jadi PR kita bersama," ujar Rahayu, Minggu, 6 Desember 2020.
Saraswati menerangkan, kasus kekerasan perempuan dan anak tidak bisa hanya melihar dari sisi hukum. Melainkan juga pihak Komnas Perempuan, melalui LBH dan yayasan yang telah mengumpulkan data.
"Melihat dari semua sisi, Komnas Perempuan mengatakan setiap dua jam ada tiga perempuan alami kekerasan seksual. Berarti, setiap 24 jam sekitar 35 perempuan alami kekerasan seksual," terangnya.
Baca: 2.126 Pelanggaran Protokol Kesehatan Terjadi Selama Tahapan Kampanye
Saraswati mengungkap, LBH Keadilan di Tangsel memberikan data, pada 2019 mendapatkan pengaduan kekerasan peremuan dan anak sebanyak 500 lebih kasus. Namun tidak semua kasus dilaporkan ke kepolisian.
"Ini yang ingin kita katakan bahwa belum tentu data yang dilaporkan ke kepolisian mengambarkan keseluruhan data kekerasan perempuan dan anak," jelasnya.
Saraswati menyatakan, jika terpilih menjadi wakil wali kota bakal menggandeng berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah kekerasan perempuan dan anak. Sehingga bisa menekan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Mari berjuang bersama sama, mari kita berani bicara," tutupnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))