Jakarta: Analis politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio, menganalisis elektabilitas petahana Anies Baswedan, di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Hal tersebut dikaitkan dengan dukungan partai politik ke
Anies.
"Per hari ini enggak kaget jika partai politik akhirnya turun naik ke mas Anies, karena surveinya juga enggak sampai 50 persen, jadi pasti parpol pun menimbang-nimbang," kata pria yang akrab disapa Hensat ini di Jakarta, Minggu, 4 Agustus 2024.
Dia menduga partai pendukung melihat Anies sebagai tokoh nasional. Sehingga, tidak diusung di level
Pilkada Jakarta.
Hensat mengatakan Anies saat ini akan ideal untuk maju Pilkada Jakarta, jika diusung dari Koalisi Indonesia Maju. "Namun itu hanya bisa terjadi jika Anies memiliki perjanjian tertentu dengan KIM, karena saya tak menemukan alasan mengapa Prabowo dan Jokowi mempersilahkan Anies maju, sebab ini semua untuk 2029 kan," ujarnya.
Hensat pun menilai harapan Anies untuk tetap maju Pilkada Jakarta berada pada tangan PDI-P dan PKS. Namun, menurutnya, menyatukan dua parpol tersebut juga sulit karena perdebatan siapa sosok yang akan mendampingi Anies.
Hensat pun juga menilai, bahwa Pilkada Jakarta kali ini bisa jadi tanpa Anies Baswedan. "Saya melihat kabar Ridwan Kamil juga menguat untuk diusung di Jakarta, makanya saya katakan bisa jadi Pilkada Jakarta enggak ada Anies-nya, sehingga dari parpol juga lebih nyaman untuk bertarung di Jakarta," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))