medcom.id, Jakarta: Jumlah penderita HIV di Jakarta berdasarkan laporan triwulan II dari Kemenkes RI 2016 mencapai 2.555 orang. Sementara penderita AIDS di 2016 sebanyak 69 orang.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan HIV/AIDS akan menjadi perhatian khusus.
"Menjadi perhatian besar bagi kita semua, dampak dari permasalahan sosial saat ini, kita harus menjaga betul dengan HIV/Aids ini apalagi pada anak-anak kita," kata Agus di sela sela kampanye di kawasan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
Baca: Empat Kelompok Masyarakat Ibu Kota Rawan HIV/AIDS
Menurut Agus, pemerintah DKI Jakarta mesti gencar meredam medium penyebab penyebaran cikal bakal penyakit tersebut. Agus pun punya jurus jitu menangani permasalahan kesehatan dan dampak sosial bagi penderitanya ini.
"Perlu ada penyuluhan dan ada rehabilitasi, terlebih lagi adalah pencegahan. Bagaimanana kita mengedukasi masyarakat warga juga anak-anak sekolah bagaimana bahaya HIV/AIDS tersebut," ujarnya.
Baca: Jumlah Penderita HIV/AIDS di Jakarta Menurun
Tak hanya pencegahan, Agus juga memperhatikan penderita HIV/AIDS yang juga merupakan warga DKI Jakarta tesebut. Menurutnya, pemerintah DKI Jakarta perlu memberikan pelayananan menyeluruh agar orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Agar ODHA dapat membaur bersama masyarakat dan membantu pembangunan Ibu Kota.
"Tentu kita ingin memberikan pelayanan terhadap mereka yang sudah terjangkit, ada prosesnya yang terbuka. Mereka jangan sampai disingkirkan dari masyarakat, malah justru itu lebih berbahaya lagi," kata Agus.
Sebelumnya, hasil data perhitungan sementara pada Rapat Kerja Fast Track DKI, Juni 2016, ditemukan bahwa warga Ibu Kota yang telah terjangkit HIV/AIDS mencapai 75.265 jiwa.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta Rohana Manggala mengatakan ada empat kelompok Ibu Kota yang rawan terkena HIV/AIDS. Mereka adalah para pekerja seks komersial, pengguna napza jarum suntik, LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), serta waria.
"Sesuai instruksi gubernur, kita terus berkomitmen menekan angka warga terinveksi HIV/AIDS sampai 2020 dan berakhir sampai ke angka nol pada 2030," kata Rohana, Jumat 25 November.
Perang terhadap penyakit mematikan ini makin gencar dilakukan di berbagai daerah. Di Jakarta, digulirkan program Fast Track Ending AIDS Epidemik 2020 untuk menanggulangi bahaya HIV/AIDS. Pemerintah akan melakukan pendekatan penanganan AIDS, yang biasa disebut sebagai program '90-90-90'.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))