Jakarta: Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tak berlebihan menindak pelanggar
protokol kesehatan. Petugas jangan bertindak kasar dan tidak humanis.
"Meskipun tindakan harus kita lakukan tegas, tapi saya minta jangan eksesif, berlebihan. Jangan main pukul dan lain-lain," kata Tito saat rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terkait
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Jakarta, Selasa, 22 September 2020.
Tito meminta kepala daerah mengendalikan anggota Satpol PP di wilayah kerja masing-masing. Jangan sampai Satpol PP mencoreng nama baik.
"(Sebanyak) satu Satpol PP berbuat kurang baik itu akan memengaruhi citra Satpol PP secara nasional. Tapi berbuat baik dengan cara porofesional ini akan mendapatkan pujian," ungkapnya
Baca: Denda Pelanggar Protokol Kesehatan Mencapai Rp702 Juta Sepekan Terakhir
Meski tak boleh berlebihan, Satpol PP harus tegas dan tak boleh ragu menertibkan penerapan
protokol kesehatan. Sanksi harus ditegakkan untuk memutus rantai penyebaran virus korona (
covid-19).
"Kalau lemah maka tidak akan dihargai. Berlebihan, ya mungkin akan dicaci maki atau digugat," kata Tito
Mantan Kapolri ini meminta Kepala Satpol PP aktif berkoordinasi dengan penyelenggara pemilihan umum. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus dilibatkan dalam penegakan protokol kesehatan selama
Pilkada 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))