Jakarta: Poliri menggencarkan patroli siber untuk menekan penyebaran hoaks tentang covid-19 (korona) selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Hoaks tentang covid-19 dikhawatirkan menurunkan tingkat partisipasi pemilih.

"Kita lakukan siber patroli di seluruh jajaran polda," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Oktober 2020.

Awi menuturkan Direktorat Siber tidak hanya tersedia di Bareskrim Polri, tapi juga ada di polda-polda seluruh Indonesia. Jajaran tim siber polda di bawah kendali Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

"Mereka semua melaksanakan siber patroli," ucap Awi.

Awi menerangkan cara kerja tim siber patroli sama dengan polisi di bidang kriminal umum. Polisi pertama-pertama melakukan patroli selama 1x24 jam, lalu melaksanakan imbauan.

"Kalau tidak mau diimbau, diperingatkan, tentunya anggota bisa langsung melaksanakan penindakan," ungkap Awi.

Divisi humas Polri juga membantu menjaring penyebar hoaks melalui media sosial. Akun-akun yang terjaring dilaporkan ke tim siber untuk ditindaklanjuti.

Sebelumnya, staf khusus Menteri Dalam Negeri, Kastorius Sinaga, khawatir penyebaran berita bohong soal covid-19 dapat menurunkan partisipasi pemilih. Dia juga menduga hoaks penyebaran covid-19 digunakan sebagai cara menurunkan partisipasi pemilih yang menguntungkan pasangan calon tertentu.

"Penyebaran hoaks dengan menggunakan isu covid-19 demi perebutan ataupun penggembosan suara bisa menjadi strategi black campaign yang ujungnya membuat tingkat partisipasi pemilih merosot," kata Kastorius melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Oktober 2020.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((REN))