“Daging idealnya disimpan beku pada suhu -18°C untuk menjaga mutu fisik dan sensori serta mencegah pertumbuhan mikroba. Namun, untuk tingkat rumah tangga, suhu -5°C sudah cukup memadai,” jelas Eko, Kamis, 3 Juli 2025.
Ia menjelaskan proses pendinginan dan pembekuan berfungsi untuk menurunkan laju kerusakan daging. Semakin rendah suhu penyimpanan, laju kerusakan semakin lambat.
Hal ini akan membantu produk mempertahankan mutu, baik dari segi rasa, gizi, maupun keamanan mikrobiologis. Namun, Eko mengingatkan proses pembekuan pada suhu kurang dingin membuat pembentukan kristal es yang besar.
“Kristal es yang besar ini menyebabkan kehilangan air saat proses pelelehan atau thawing. Akibatnya, daging menjadi kering atau kurang juicy saat dimasak,” ujar dia.
Baca juga: Tren Steak Murah, Ini Penjelasan tentang Daging Meltique yang Banyak Digunakan |
Ia menyarankan untuk memudahkan penyimpanan, daging dikemas dalam ukuran kecil sesuai kebutuhan konsumsi. Kemasan tersebut mencegah kontaminasi dan menjaga kelembaban daging.
“Pengemasan vakum memang lebih baik karena mempercepat pembekuan, tetapi penggunaan plastik biasa juga cukup memadai untuk skala rumah tangga,” kata dia.
Hal penting lain, mencantumkan tanggal pembekuan pada kemasan daging. Sehingga, bisa memastikan urutan konsumsi berdasarkan waktu pembekuan.
Dia juga membagikan tips terkait proses thawing. Dia mengimbau agar pelelehan dilakukan dalam kondisi dingin, seperti memindahkan daging dari freezer ke rak bawah kulkas.
“Hindari membekukan ulang daging yang sudah dicairkan karena mutunya akan sangat menurun. Oleh karena itu, gunakan kemasan sekali pakai untuk setiap kali thawing dan memasak,” ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News