Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

Tak Sekadar Menghafal, Begini Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran dalam Deep Learning

Renatha Swasty • 20 Juni 2025 16:04
Jakarta: Dalam proses belajar, merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat menjadi langkah penting menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Dalam pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), tujuan tidak lagi hanya fokus pada hafalan, melainkan diarahkan untuk menumbuhkan pemahaman konseptual, pemikiran kritis, hingga kreativitas siswa.
 
Deep learning menekankan pada pemahaman mendalam yang mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman nyata. Oleh karena itu, perumusan tujuan harus mempertimbangkan unsur kognitif tingkat tinggi. Salah satu rujukannya adalah taksonomi Bloom, yang merekomendasikan penggunaan kata kerja seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
 
Dikutip dari Instagram @bbppmpvbispar.kemdikbud, berikut delapan tips yang dapat dijadikan panduan dalam merumuskan tujuan pembelajaran berbasis deep learning:

1. Fokus pada pemahaman konsep

Tujuan pembelajaran harus membantu siswa memahami konsep secara mendalam, bukan hanya mengingat fakta. Contohnya, "Siswa dapat menjelaskan hubungan antara teori X dan aplikasi praktisnya dalam konteks Y."

2. Tentukan kompetensi yang ingin dicapai

Rumuskan tujuan yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis, seperti mengevaluasi sumber informasi dan menyusun argumen berbasis data yang sahih.

3. Gunakan kata kerja berbasis taksonomi bloom tingkat tinggi

Pilih kata kerja seperti menganalisis, mengevaluasi, atau menciptakan. Misalnya, "Siswa dapat menganalisis isu sosial melalui perspektif teori psikologi."
 
Baca juga: Deep Learning Bakal Diterapkan Bertahap di Sekolah, Begini Alurnya  
 

4. Bangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa

Tujuan yang menarik dapat mendorong siswa belajar mandiri. Contohnya, "Siswa dapat merancang eksperimen untuk menguji hipotesis mereka tentang fenomena alam."

5. Kaitkan dengan pengalaman nyata

Tujuan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari akan membuat pembelajaran terasa lebih bermakna. Contoh: "Siswa dapat merancang solusi untuk tantangan nyata di industri X dengan menerapkan konsep yang dipelajari."

6. Dorong kolaborasi

Deep learning mengedepankan kerja sama. Tujuan dapat diarahkan untuk mendorong kolaborasi dalam proyek kelompok, seperti merancang solusi masalah sosial.

7. Spesifik dan terukur

Meskipun bersifat kompleks, tujuan harus jelas dan terukur agar mudah dievaluasi. Misalnya, "Siswa dapat mempresentasikan hasil penelitian yang mencakup analisis data dan kesimpulan."

8. Libatkan refleksi diri 

Tujuan sebaiknya mengakomodasi kemampuan refleksi, seperti mengevaluasi proses pembelajaran dan menyusun langkah perbaikan.

Lebih dari sekadar strategi belajar, deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk benar-benar memahami materi dan mampu berpikir logis, kreatif, serta menyelesaikan masalah nyata.
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan dalam deep learning, siswa tidak hanya membaca teks, tetapi juga menuliskan pemahaman dengan bahasa sendiri. Hal ini menjadi fondasi penting untuk membangun kebiasaan membaca lebih kritis dan reflektif.
 
Dengan merumuskan tujuan yang tepat, pendekatan deep learning tidak hanya membantu siswa menyerap informasi, tetapi juga membentuk pola pikir yang mendalam, adaptif, dan kontekstual terhadap berbagai tantangan masa depan. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan