"Jadi saat membaca, anak itu tidak hanya membaca tapi juga tahu makna dari apa yang dibaca," ujar Direktur SMP, Mega Hapsari, di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025.
Selain itu, dengan deep learning siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir secara logika atau logical thinking. Siswa juga diharapkan mampu berpikir kreatif.
"Terlebih bisa melakukan problem solving," jelas dia.
Mega menyebut deep learning juga berkaitan dengan kedekatan anak dengan Artificial Intelligence (AI) dan coding. Kedua hal tersebut akan menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah.
Baca juga: Coding dan AI Masuk Kurikulum, Mendikdasmen Bawa 'Rumah Pendidikan' ke Jeju |
"Ini yang kami fokuskan dalam deep learning-deep learning ini ya," tegas dia.
Dia meyakini hal tersebut dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa datang. Sehingga, Indonesia siap menggapai visi Indonesia Emas 2045.
"Jadi tetap harus ada semangat dan usaha dalam menuju ke arah Indonesia Emas tahun 2045, jadi bukan Indonesia Cemas ya," tutur dia.
Mega menekankan kualitas SDM menjadi faktor penting dalam mencapai Indonesia 2045. Hal itu juga sangat menentukan bagaimana arah bangsa ke depan.
"2045 ini masih ada waktu, tapi kita enggak bisa dalam bayang-bayang ini masih lama, karena ini harus dipersiapkan dari sekarang," ujar Mega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News