Platform ini memungkinkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk berkolaborasi dalam satu ekosistem. "Platform ini memiliki delapan ruang virtual untuk berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan mitra pendidikan," tutur Abdul Mu'ti dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.
Ia menambahkan, di dalam Rumah Pendidikan terdapat Ruang GTK yang dapat dijadikan wadah bagi guru dan tenaga pendidik untuk berfokus dalam mengembangkan kompetensinya. "Mengingat coding akan diperkenalkan di kelas 5 SD hingga SMA, perlu adanya pelatihan dalam bidang tersebut untuk guru dan tenaga pendidik, termasuk asesmen, analisis data, dan pembelajaran mandiri," lanjutnya.
Baca juga: AI dan Coding Masuk Kurikulum Tahun Ini, Guru Wajib Dampingi Siswa |
Peningkatan kompetensi guru sangat dibutuhkan di era perkembangan inovasi, digitalisasi, dan inklusivitas ini. Hal ini akan membantu kesenjangan pendidikan dan mempersiapkan keterampilan murid di masa depan.
"Dimasukkannya coding dan AI ke dalam kurikulum nasional bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk menumbuhkan pemikiran komputasional, pemahaman etika AI, dan pendekatan desain yang berpusat pada manusia," kata Mu'ti.
Baca juga: 15 Kampus dengan Jurusan AI Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2025 |
Abdul Mu'ti memberikan pernyataan dalam agenda utama Pertemuan Menteri Pendidikan APEC ke-7. Menteri pendidikan maupun perwakilan dari 21 anggota APEC menyampaikan tanggapan terkait tema AEMM tahun ini, "Bridging Educational Gaps and Promoting Inclusive Growth in the Era of Digital Transformation".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id