Ketua Bidang Inkubator Bisnis dan Teknologi di Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inovasi (BPBRIN) Universitas Airlangga (UNAIR) Achsania Hendratmi menjelaskan, para pendiri startup juga perlu mempersiapkan berbagai hal. Antara lain, anggota tim yang baik, model bisnis, proyeksi finansial, intellectual property, hingga link kepada mentor, inkubator, dan akselerasor bisnis.
1. Membangun Tim yang Baik
Memilih tim menjadi hal krusial dalam membangun startup. Anggota tim yang baik adalah mereka dengan kompetensi yang sesuai dengan fungsi dan bidang kerjanya. Selain itu, memiliki visi yang sama, dapat membangun komunikasi dan koordinasi yang baik, dan memastikan bisnis rintisan atau startup dijalankan dengan kerja tim yang baik."Hal yang umum terjadi dalam business matching dengan investor atau angel capital seringkali adalah komposisi tim menjadi perhatian penting," papar Achsania mengutip siaran pers UNAIR, Selasa, 9 Februari 2021.
2. Membangun Model Bisnis
Model bisnis adalah kegiatan menyusun suatu tahapan atau kerangka bagaimana suatu bisnis menciptakan revenue. Model bisnis seringkali digunakan untuk penyederhanaan rencana bisnis. Menurut Achsania, tren startup saat ini adalah menyusun model dengan menggunakan metode Business Model Canvas (BMC).Baca: Pakar UNAIR Bocorkan Resep Merintis Startup dan Cara Validasi Ide
"Business model bukanlah suatu kerangka yang permanen. Pebisnis harus terus memperbaiki model bisnisnya seiring dengan perubahan-perubahan eksternal yang cepat," ucap dia.
3. Menyiapkan Proyeksi Keuangan
Kemudian, permasalahan yang sering terjadi pada mahasiswa yang merintis startup adalah paradigma ‘jalan dulu saja, kalau sudah besar baru buat proyeksi keuangan’. Menurut Achsania, paradigma tersebut kurang tepat karena memulai startup di tahap awal juga perlu mempersiapkan proyeksi keuangan.Proyeksi keuangan ini biasanya terdiri dari forecast neraca, laporan rugi-laba, dan forecast arus kas. Selain itu, hal yang paling penting adalah analisa investasi untuk mengetahui break event point (BEP), payback period, dan perhitungan yang lain.
"Dalam beberapa kasus, saya sering menemui startup UNAIR yang tidak menyiapkan financial projection dengan alasan tidak ada tim dari anak ekonomi atau akuntansi. Oleh karena itu ketika menyusun tim sebaiknya Chief Executive Officer (CEO) mempertimbangkan benar-benar untuk merekrut Chief Financial Officer (CFO) untuk mengurus aspek keuangan bisnis," jelas Achsania.