Sederhananya, kuliah S2 lebih diperuntukkan bagi yang ingin menjadi dosen. Sementara itu, PPG merupakan program pelatihan untuk mereka yang benar-benar ingin menjadi guru profesional.
Kedua program pendidikan ini tentunya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Dilansir dari laman Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), berikut ulasannya.
Kelebihan kuliah S2
Melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 memiliki sejumlah keuntungan, yakni:
1. Peluang kerja lebih luas
Tak hanya menjadi guru atau dosen, Sobat Medcom juga bisa mendapat peluang kerja yang lebih luas. Terlebih lagi, jika jurusan kekhususan yang diambil banyak dibutuhkan dalam dunia kerja.2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan
Metode pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan pada perkuliahan S2 memiliki standar tinggi. Nantinya, mahasiswa akan diajar oleh tenaga profesional dan diberi tugas yang lebih berbobot. Hal ini tentu dapat membuat kemampuan dan keterampilan mahasiswa semakin meningkat.3. Memperluas relasi dengan orang-orang hebat
Sudah menjadi rahasia umum perkuliahan S2 diikuti orang-orang hebat, seperti berjabatan tinggi maupun yang mampu membiayai kuliahnya sendiri.Dengan demikian, dapat dikatakan Sobat Medcom bisa memiliki banyak relasi yang berkualitas.
Tantangan kuliah S2
Untuk memperoleh keuntungan-keuntungan di atas, tentu ada ‘harga’ yang harus dibayar. Berikut beberapa tantangan yang kerap dijumpai selama menempuh perkuliahan S2:1. Seleksi penerimaan mahasiswa S2 cukup ketat
Seleksi penerimaan mahasiswa S2 terbilang cukup ketat. Sebab, calon mahasiswa mesti menjalankan tiga tes terlebih dahulu, yakni tes kemampuan berbahasa Inggris, tes kesehatan, dan tes intelegensi.Dari ketiga ujian itu, tes bahasa Inggris merupakan yang paling sulit. Pasalnya, tes ini terbagi lagi menjadi tiga kategori, yaitu listening, reading, dan writing.
2. Biaya kuliah mahal
Biaya yang mesti dikeluarkan untuk melanjutkan perkuliahan S2 tidaklah sedikit. Pengeluaran tersebut mencakup biaya awal pendaftaran, biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), dan biaya kursus yang sifatnya wajib.Jika diestimasikan, maka setidaknya diperlukan dana sekitar Rp50 juta untuk melanjutkan kuliah S2.
3. Tugas kuliah cukup sulit
Tugas yang diberikan kepada mahasiswa S2 terbilang cukup menantang, di mana mereka dituntut untuk berpikir keras dan kritis. Tugas tersebut antara lain membuat buku, menerjemahkan buku, dan sebagainya.Kelebihan PPG
Sama halnya dengan kuliah S2, program PPG ini juga memiliki sejumlah keuntungan. Di antaranya adalah sebagai berikut:1. Biaya kuliah disubsidi pemerintah
Lain halnya dengan kuliah S2 yang bersumber dari dana pribadi, biaya PPG ini disubsidi pemerintah. Peserta PPG bakal dibiayai hingga lulus dan diberikan tempat tinggal (asrama) selama program berlangsung.2. Mendapat sertifikat pendidik dan tunjangan
Usai menyelesaikan pendidikannya, peserta PPG akan menerima sertifikat pendidik sebagai bentuk apresiasi. Peserta yang memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kerja (NUPTK) juga bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi.Adapun untuk besaran tunjangan, telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019. Perhitungan tunjangan bagi guru yang memiliki sertifikasi dibedakan menjadi empat golongan.
Berikut tunjangan untuk guru yang memiliki sertifikasi:
Golongan pertama- Golongan 1A berkisar antara Rp1,56 juta — Rp2,33 juta
- Golongan 1B berkisar antara Rp1,7 juta — Rp 2,47 juta
- Golongan 1C berkisar antara Rp1,77 juta — Rp 2,57 juta
- Golongan 1D berkisar antara Rp1,85 juta — Rp 2,68 juta
- Golongan 2A berkisar antara Rp2,02 juta — Rp3,37 juta
- Golongan 2B berkisar antara Rp2,2 juta — Rp3,51 juta
- Golongan 2C berkisar antara Rp2,3 juta — Rp3,66 juta
- Golongan 2D berkisar antara Rp2,39 juta — Rp3,82 juta
- Golongan 3A berkisar antara Rp2,57 juta — Rp4,23 juta
- Golongan 3B berkisar antara Rp2,68 juta — Rp4,41 juta
- Golongan 3C berkisar antara Rp2,8 juta — Rp4,6 juta
- Golongan 3D berkisar antara Rp2,92 juta — Rp4,79 juta
- Golongan 4A berkisar antara Rp3,04 juta — Rp5 juta
- Golongan 4B berkisar antara Rp3,17 juta — Rp5,21 juta
- Golongan 4C berkisar antara Rp3,3 juta — Rp5,43 juta
- Golongan 4D berkisar antara Rp3,44 juta — Rp5,66 juta
- Golongan 4E berkisar antara Rp3,59 juta — Rp5,9 juta
3. Berkesempatan lebih besar untuk menjadi guru
Salah satu syarat utama perekrutan guru dan tenaga pendidik adalah memiliki sertifikat pendidik. Peserta PPG tentu memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi guru.Tantangan PPG
Tak hanya keuntungan, program PPG juga memiliki sejumlah tantangan yang harus dihadapi peserta. Berikut tantangan peserta:1. Seleksi penerimaan calon peserta cukup ketat
Keuntungan menggiurkan yang ditawarkan PPG tentu membuat banyak orang ingin mengikuti program tersebut. Sejumlah tahapan seleksi mesti dijalani oleh para pendaftar.Tahapan tersebut meliputi seleksi administrasi, tes potensi akademik (TPA), dan tes kompetensi bidang (TKB). Untuk itu, sebaiknya mulailah berlatih soal yang akan menjadi bahan acuan tes tersebut.
2. Harus tinggal di asrama selama 1 tahun
Selama menjalani program pelatihan, peserta PPG bakal ditempatkan di asrama. Jangka waktu penempatan satu tahun.Biasanya, asrama berlokasi di kampus atau tempat pelaksanaan PPG. Peserta harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan menyesuaikan diri dengan peserta PPG lainnya.
3. Menguras mental dan fisik
Peserta PPG harus memiliki mental dan fisik yang kuat. Sebab, program ini akan menggenjot peserta dengan pelatihan maksimal.Berbagai aspek kemampuan peserta akan dilatih. Mulai dari kemampuan intelektual, afektif, dan psikomotorik.
Itulah sejumlah kelebihan dan tantangan kuliah S2 dan program PPG. Semoga penjelasan di atas dapat menjadi pertimbangan bagi Sobat Medcom yang masih bimbang, ya! (Nurisma Rahmatika)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News