Ilustrasi. (iStock)
Ilustrasi. (iStock)

Alumnus ITS Bagikan Kiat Memikat Investor untuk Startup

Arga sumantri • 09 Januari 2021 17:03
Surabaya: Meraih pendanaan yang besar merupakan mimpi indah bagi pelaku bisnis baru atau yang dikenal dengan nama startup. Namun, dalam praktiknya, memikat investor tidaklah semudah menghabiskan modal usaha. 
 
Chief Executive Officer (CEO) IPOS, Mochamad Tibiyani, mengatakan, diperlukan beberapa kiat supaya berhasil mendapatkan kucuran dana dari investor. Cak Tibi, sapaannya, mengawali pemaparannya dengan menekankan pentingnya alasan pendirian suatu startup bagi investor. 
 
Menurutnya, jika alasan membangun sebuah startup hanya karena membutuhkan uang, investor tidak akan tertarik. "Oleh karena itu, buatlah kemanfaatan untuk sekitar," ungkap Cak Tibi melalui siaran pers Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu, 9 Januari 2021.

Ia mengungkapkan, saat suatu bisnis sudah berjalan, proses mencari investor akan lebih mudah. Oleh sebab itu, ia menyarankan perlunya mencari partner strategis yang memiliki produk yang beririsan dengan milik kita. 
 
"Jadi nanti capaiannya adalah jaringan yang lebih luas," tambahnya dalam webinar yang digelar Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS.
 
 

Bagi pemula, Cak Tibi menyarankan untuk mencari investor dengan diawali pengajuan proposal. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi yang menarik, menjelaskan risiko usaha, serta membuat strategi usaha. Selain itu, startup juga perlu membuat laporan keuangan, daftar calon investor, dan sebagainya. 
 
"Hal tersebut lantaran kepercayaan perusahaanlah yang dapat menjadi kunci ketertarikan berinvestasi," ujarnya.
 
Baca: 6 Kunci Sukses Saat Melamar Kerja untuk Fresh Graduate
 
Namun sebelum itu, perlu diketahui oleh para pelaku startup bagaimana cara berjumpa dengan investor. Cak Tibi menekankan pentingnya pergaulan dalam menemukan investor tersebut. Menurutnya, lima orang terdekatlah yang akan mempengaruhi kehidupan para pelaku startup. 
 
"Saya dulu aliran nongkrong, ngopi, tapi di negara sebelah (Singapura, red) yang enaknya suku bunga rendah untuk menabung," ungkapnya.
 
Jika sudah bertemu dengan investor yang dinilai sesuai, Cak Tibi pun mengingatkan kemampuan bernegosiasi adalah salah satu hal yang harus dimiliki. Dalam hal ini, persiapkan segala hal yang berkenaan dengan apa yang akan ditawarkan kepada para investor.
 
 

"Setiap jenis investor umpannya berbeda, pendekatannya berbeda, yang tetap adalah value proportion-nya," tuturnya.
 
Bila ditinjau dari sudut pandang investor, Direktur Utama PT Wirani Sons, Made Suryadana, menganggap jika berinvestasi pada startup adalah sebuah tantangan. Pasalnya, selain memiliki risiko tinggi, juga dibarengi dengan pengembalian yang tinggi pula. Maka dari itu, investor lebih suka mengenal terlebih dahulu profil pendiri startup secara personal. 
 
"Kalau tertarik dan sudah bergaul, akan membuat investor lebih percaya," kata Made.
 
Baca: Pakar IPB Bagikan Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi
 
Namun sejauh ini, Made menyayangkan karena ada banyak pelaku startup yang justru gagal setelah memperoleh investasi. Menurutnya, mereka mudah teralihkan dengan hal baru, sehingga dana yang yang sudah diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik. 
 
"Saya harap, bagi siapapun yang ingin mendirikan startup untuk lebih bersungguh-sungguh dalam membangun bisnisnya," ucap alumnus Teknik Elektro ITS ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan