Ilustrasi. Dok Medcom.id
Ilustrasi. Dok Medcom.id

Geografi

Ini 5 Teori Pembentukan Tata Surya dan Pencetusnya

Arga sumantri • 24 November 2021 07:43
Jakarta: Pertanyaan mengenai asal mula tata surya mungkin pernah tebersit dalam khayalan. Mulai dari bagaimana cara bumi terbentuk, serta cara bintang dan planet di angkasa bisa terlihat dan melayang.
 
Hingga saat ini, ada lima teori tentang pembentukan tata surya. Berikut ini lima teori terbentuknya tata surya dikutip dari laman ruangguru.com.

Teori Nebula

Bicara teori ini tak bisa dilepaskan dari sosok Immanuel Kant. Selain sangat dikenal sebagai filsuf, Kant juga fokus mempelajari berbagai ilmu. Mulai dari geologi, astronomi sampai fisika.
 
Pada karyanya di tahun 1755 yang berjudul 'The Universal Natural History and Theories of the Heavens', dia mencetuskan teori yang menjelaskan tentang asal muasal tata surya. Dia berpendapat bahwa pada awalnya, kabut dan gas yang ada di angkasa berputar lambat dan membentuk cakram datar dengan beberapa inti massa.

Baca: Active Voice: Arti, Penggunaan, Rumus, dan Contoh Kalimatnya
 
Inti massa yang berada di tengah, memiliki suhu tinggi dan berpijar lalu membentuk matahari. Sementara, bagian inti massa di pinggirnya mengalami pendinginan dan perlahan-lahan berubah menjadi planet yang mengorbit pada matahari.
 
Tentu, pada zaman itu, tidak hanya Kant yang berpikir tentang proses munculnya tata surya. Ada juga seorang astronom asal Perancis bernama Pierre Simon De Laplace yang memikirkan tentang asal mula terbentuknya tata surya.
 
Dalam bukunya yang berjudul 'Exposition of a World System (1796)', Laplace memberikan pernyataannya soal proses terbentuknya tata surya. Berbeda dengan Kant yang berpikir kalau tata surya berasal dari kabut yang berputar lambat, Laplace berpendapat bahwa tata surya kita berasal dari kabut gas yang berputar cepat dan mempunyai suhu sangat tinggi.
 
 

Kecepatan putaran kabut gas ini, akhirnya melemparkan berbagai materi bola gas ke sekelilingnya. Lama kelamaan, bola-bola padat ini berubah menjadi planet-planet dan sumber utama bola panas itu menjadi pusat peredaran planet yang kita kenal dengan matahari.
 
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Teori Nebula merupakan teori yang menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari kabut pekat dan besar yang berputar, berpilin, dan terpadatkan menjadi matahari beserta planet-planet dan penyusun tata surya lainnya.

Teori Planetesimal

Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada 1905. Pada teori ini, Moulton dan Chamberlin berpendapat bahwa pada mulanya, matahari merupakan bintang yang memang sudah ada sebelum penyusun sistem tata surya lainnya terbentuk, tapi pada saat itu belum diputuskan kalau namanya adalah matahari.
 
Lalu, pada suatu waktu, ada sebuah bintang lain berukuran sebesar matahari yang lewat dan mengorbit dekat sekali dengan matahari. Nah, berhubung si bintang besar ini punya gravitasi, akibatnya ada material matahari yang tertarik keluar.
 
Baca: 7 Situs Jurnal Ilmiah Nasional dan Internasional Terpercaya
 
Material yang tidak terseret jauh, berhasil kembali masuk dan bergabung dengan matahari. Tetapi, material yang terseret jauh akhirnya hanya mengambang di angkasa. Kemudian, material-material yang mengambang ini lama-kelamaan mengumpul, menyatu, dan mengeras sehingga menjadi berbagai planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.

Teori Pasang Surut

Teori pasang surut ini mirip teori planetesimal. Teori ini dikemukakan oleh James dan Jeffreys.  Sama halnya dengan teori planetesimal, pada teori ini, matahari dianggap sebagai bintang yang memang sudah ada, hanya saja masih belum diputuskan kalau namanya adalah matahari.
 
Lalu, lewatlah satu bintang besar yang mengorbit dekat dengan matahari. Nah, kalau dalam teori planetesimal, gravitasi bintang besar ini membuat material-material matahari tertarik. Sedangkan dalam teori pasang surut, gravitasi bintang besar yang lewat ini menarik gelombang pasang gas-gas panas matahari.
 
Gelombang gas-gas matahari yang tertarik ini kemudian membentuk filament yang pada akhirnya menjadi cikal bakal planet dan penyusun sistem tata surya lainnya.
 
 

Teori Bintang Kembar

Teori ini mungkin cukup 'unik' dan berbeda dari sebelumnya. Teori ini dikemukakan oleh Raymond Arthur Lyttleton, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris pada 1956. Menurutnya, sebelum galaksi terbentuk, terdapat dua 'bintang raksasa' di luar angkasa. Makanya disebut bintang kembar.
 
Salah satu dari dua bintang ini meledak dan hancur membentuk serpihan berupa batuan, gas, debu, dan berbagai material lainnya. Kemudian, pecahan dari bintang yang meledak tersebut mengambang-ambang di angkasa dan perlahan-lahan mengorbit ke bintang yang masih utuh.
 
Pecahan-pecahan dari bintang yang meledak itu lama kelamaan menjadi planet beserta penyusun sistem tata surya lainnya. Sementara, bintang yang masih utuh (tidak meledak) kemudian menjadi matahari.
 
Baca: Jangan Terjebak, Ini 5 Ciri-ciri Beasiswa Palsu

Teori Awan Debu

Teori Awan Debu (The Dust-Cloud Theory) pada awalnya dicetuskan oleh Carl Friedrich von Weizs?cker. Kemudian teori ini 'disempurnakan' lagi oleh Gerald Peter Kuiper. 
 
Pada dasarnya, mereka mengatakan kalau tata surya terbentuk dari gumpalan awan dan debu dengan jumlah yang sangat banyak, yang berputar menyerupai cakram, lalu berubah bentuk menjadi planet dan matahari.
 
Pada teori Awan Debu, proses yang terjadi adalah pemampatan atau penggumpalan. Pada proses pemampatan ini, partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, membentuk bola, dan lama kelamaan menjadi cakram. 
 
Partikel yang berada di tengah cakram saling menekan, lalu menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian tengah ini, kemudian menjadi matahari. Sementara bagian luarnya berputar dengan sangat cepat, lalu sampai pada titik di mana mereka terpental dan terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil. Bagian inilah yang pada akhirnya menjadi planet dan penyusun tata surya lainnya selain matahari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan