6. Observasi
Lebih lanjut Rusman mengatakan menulis buku ajar atau referensi tidak cukup bermodal sumber dari buku. Karena, dalam satu buku, pasti ada kekurangannya. Isinya juga kadang sudah tidak relevan dengan kondisi kekinian.Oleh karena itu, diperlukan observasi dan penelitian langsung ke lapangan. Misalnya, melakukan wawancara (bertanya) kepada para ahli atau praktisi. Tujuannya, untuk mendapatkan hal-hal baru dari bidang yang akan ditulis.
Selain itu, selalu mengikuti perkembangan bidang ilmu yang ditulis. Dengan demikian, buku yang ditulis akan berbeda dengan buku-buku yang sudah terbit.
7. Jangan takut
Rusman juga menyarankan kepada calon penulis, khususnya dosen, untuk tidak takut terhadap kepakaran seseorang yang sudah menulis buku. Seperti, langsung gentar begitu melihat buku yang ditulis seorang guru besar atau seorang doktor.“Yakinlah apa yang Anda akan tulis memiliki nilai yang sama yang ditulis oleh guru besar atau para doktor. Percayalah guru besar dan para doktor adalah manusia sama dengan Anda," kata Rusman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News