Alumni pendidikan spesialis mata Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) itu menambahkan, mengatur jarak saat menggunakan gawai adalah salah satu hal penting. Postur tubuh berpengaruh pada jarak ideal penggunaan gawai, biasanya yang paling umum adalah dengan jarak satu lengan atau sekitar 30-40 centimeter (cm).
"Jarak yang baik antara mata dengan gawai itu tergantung postur tubuh sebenarnya, karena postur tubuh setiap orang pasti berbeda," tuturnya.
2. Menggunakan Gawai dengan Layar yang Lebar
Dokter yang berasal dari kota Pasuruan itu menerangkan bahwa penggunaan handphone tidak dianjurkan saat sekolah atau kerja dengan metode daring, karena handphone memiliki layar yang cukup kecil, sehingga hal itu menyebabkan otot mata lebih berkontraksi. Ia menambahkan, jarak penggunaan handphone terhadap mata juga relatif dekat dibandingkan dengan menggunakan komputer atau laptop."Usahakan tidak memakai handphone, tetapi menggunakan laptop atau komputer. Karena laptop atau komputer memiliki layar yang lebih besar dan jarak penggunaannya yang juga lebih jauh, sehingga itu mengurangi terjadinya astenopia atau mata kelelahan," tuturnya.
Baca: 8 Kunci Agar Mahasiswa Lulus dengan Predikat Cum laude
3. Menggunakan Aturan Dua Puluh
Dokter yang telah mengabdi selama satu dekade di RSUA itu menjelaskan aturan dua puluh merupakan aturan yang efektif untuk mencegah kelelahan pada mata. Arti dari aturan dua puluh yaitu, selama dua puluh menit melihat layar, kemudian dilanjut istirahat selama dua puluh detik dengan melihat sejauh dua puluh kaki."Saat melihat jarak jauh dengan jarak dua puluh kaki atau sekitar enam meter, otot-otot mata akan berelaksasi, sehingga hal itu membuat mata lebih rileks," ungkapnya.