Hingga saat ini, Gunung Semeru masih berstatus level II atau kategori "waspada". Selain Gunung Semeru, gunung lainnya di pulau Jawa yaitu Gunung Bromo juga memiliki status yang sama. Sementara itu, Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah berlevel III atau "siaga". Berikut sejumlah fakta terkait gunung berapi dan vulkanisme yang dilansir dari laman Ruangguru.
Fakta Erupsi Gunung Berapi
Apa itu Vulkanisme?Apa sih vulkanisme itu? Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar menuju permukaan bumi melalui rekahan dalam kerak bumi. Magma ini bentuknya cair dan berpijar.
Magma bergerak naik ke permukaan bumi melalui diatrema, yaitu saluran yang mirip pipa. Jika sudah sampai di permukaan bumi, magma berubah nama, lho! Hayo tebak, namanya jadi apa? Yap, betul banget, namanya berubah menjadi lava.
Nah, jadi, faktor utama pada gejala vulkanisme ini adalah magma. Karena aktivitas magma itu beragam, maka dapat menimbulkan gejala vulkanik yang beragam juga, seperti tipe erupsinya, bentuk gunung api dan aktivitasnya.
Gejala Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh, yakni gejala sebelum terjadinya vulkanisme (pravulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme (pascavulkanisme).
1. Gejala pravulkanisme
Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah:- Sering terjadi gempa
- Banyak sumber air mengering
- Peningkatan temperatur di sekitar kawah
- Terdengar gemuruh dari dalam gunung
- Hewan-hewan dari puncak gunung turun ke lereng gunung
2. Gejala pascavulkanisme
Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus adalah:- Munculnya sumber air panas atau geiser
- Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang
- Munculnya sumber air yang mengandung mineral seperti belerang atau sulfur
Erupsi Gunung Api
Erupsi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika suatu gunung api meletus. Erupsi atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada dua macam ya, yaitu yang berupa ledakan (eksplosif) dan berupa lelehan (efusif).Baca juga: Mengenal Present Perfect Tense, Kegunaan, dan Contoh Kalimatnya
Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang biasanya hanya satu kali.
Erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan gas yang sedikit ya. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang berbeda. Secara umum, ada tiga jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung api perisai, maar, dan strato.
Bentuk Gunung Api
1. Gunung Api MaarGunung api ini terbentuk karena terjadinya erupsi eksplosif, sehingga meninggalkan kawah yang cukup besar. Contoh gunung api di Indonesia dengan bentuk ini adalah Gunung Lamongan dan Gunung Dieng.
2. Gunung Api Perisai
Sesuai namanya, gunung api perisai adalah gunung yang bentuknya relatif datar. Gunung ini hanya terbentuk karena erupsi efusif. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini memiliki lereng yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung api tipe ini tidak ditemukan di Indonesia ya, melainkan di negara lain. Contohnya seperti Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea di Hawaii.
3. Gunung Api Kerucut
Gunung api kerucut atau biasa juga disebut strato merupakan bentuk gunung api yang paling umum di Indonesia. Gunung ini terbentuk karena erupsi campuran antara eksplosif dan efusif. Tumpukan magma yang bergantian dari letusan (eksplosif) dan lelehan (efusif) mengendap semakin tinggi seiring perjalanan waktu.
Inilah yang menyebabkan dinding kawah dari gunung jenis ini memiliki batuan beku yang berlapis-lapis. Beberapa gunung api di Indonesia dengan bentuk ini antara lain adalah Gunung Kerinci, Gunung, Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang sebelumnya dibahas juga masuk pada kategori ini ya.
Status Aktivitas Gunung Api
Pasti kamu penasaran juga kan sama aktivitas gunung api? Di awal tadi sudah dibahas tentang Gunung Semeru yang diberi status “waspada”. Berikut ini kita bahas tentang status yang diberikan pada gunung aktif Indonesia.Berdasarkan Permen ESDM No. 15 Tahun 2011, tingkat aktivitas gunung api di Indonesia dibagi menjadi 4 level atau tingkatan loh. Keempat level itu dari paling rendah ke paling tinggi adalah Level I (Normal), Level II (Waspada), Level III (Siaga), dan Level IV (Awas).
Tingkat aktivitas gunung api ini bukan sebagai predikat suatu gunung saja, tapi ini juga digunakan aparat dan masyarakat sekitar sebagai arahan ketika sedang dalam keadaan genting. Tindakan yang diambil oleh aparat dan warga nantinya akan disesuaikan dengan masing-masing level gunung tersebut, sehingga bisa terwujud mitigasi bencana yang efektif dan efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id