Masih bingung dengan struktur CV yang baik agar dilirik perekrut? Simak pembahasanya yang dikutip dari laman Zenius berikut ini.
Apa itu Curriculum Vitae?

Apa itu Curriculum Vitae? Foto: Pexels.
Sederhananya, Curriculum Vitae atau CV merupakan gambaran singkat mengenai kehidupan seseorang. Kehidupan yang dimaksud tentunya ialah kehidupan profesional, bukan personal.
Untuk itu, informasi yang perlu dituliskan dalam CV meliputi riwayat pendidikan, pengalaman kerja, organisasi, atau kursus. Selain itu, bisa juga dilampirkan kemampuan dan keterampilan yang didukung bukti konkret, seperti contoh projek agar terlihat lebih meyakinkan.
Intinya, saat membuat CV, perlu diingat bahwa dokumen tersebut bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada perusahaan supaya perusahaan mengetahui keterampilan dan kemampuan pelamar.
Di samping itu, CV juga menjadi acuan bagi perekrut kerja untuk mengklasifikasikan pelamar berdasarkan jenjang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya.
Struktur Curriculum Vitae
Agar tidak membingungkan recruiter, sebuah CV harus ditulis secara sistematis. Berikut adalah struktur CV yang baik.
1. Basic information
Bagian ini berisi informasi data diri, seperti nama lengkap, alamat e-mail, dan nomor telepon. Bisa juga dicantumkan beberapa informasi opsional, semisal akun media sosial untuk personal branding dan foto diri.Adapun penggunaan foto harus disesuaikan dengan posisi yang dilamar. Untuk pekerjaan yang menilai dari penampilan, seperti pramugari dan reporter, maka sebaiknya cantumkan foto yang profesional.
Selain berlatar belakang netral, foto untuk CV cukup memperlihatkan penampilan dari kepala hingga pundak saja. Pastikan juga foto yang digunakan itu beresolusi tinggi dan tidak blur.
2. Specific information
Bagian ini memuat informasi yang lebih spesifik, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman, dan penghargaan yang pernah diraih. Untuk riwayat pendidikan, sebaiknya cantumkan satu atau dua jenjang pendidikan yang terakhir kali ditempuh.Pengalaman itu sendiri tak hanya sebatas pengalaman kerja, melainkan juga organisasi yang pernah ditekuni. Pastikan juga untuk mencantumkan posisi di organisasi agar terlihat lebih meyakinkan.
Adapun penghargaan merupakan informasi opsional. Namun, sebaiknya tetap dicantumkan untuk membuktikan bahwa dirinya memiliki talenta dan kelebihan lain. Hal ini tak jarang menjadi nilai plus bagi pelamar di mata perekrut.
3. Skills
Bagian ini berisi informasi mengenai skills atau kemampuan pelamar. Sebaiknya, sesuaikan kemampuan dengan posisi yang dilamar. Semisal, kemampuan computer untuk posisi yang berhubungan dengan teknik informasi, languages untuk posisi penerjemah, dan sebagainya.Selain hard skills, bisa juga dicantumkan soft skills. Faktanya, banyak recruiter yang melirik kandidat dengan soft skills tertentu. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Teamwork skill
Di dunia kerja, sangat diperlukan kerja sama dengan orang lain. Untuk itu, tipikal orang yang dicari banyak perusahaan adalah bisa bekerja secara tim, berdedikasi pada kepentingan bersama, dan tidak mementingan kemauan sendiri.
- Communication skill
Perusahaan membutuhkan karyawan yang bisa berkomunikasi dengan baik, efektif, dan asertif. Misalnya, mampu menyampaikan pendapat dengan baik agar mudah dimengerti orang lain, serta dapat memahami dan menerima pendapat orang lain. - Time management skill
Perusahaan juga membutuhkan karyawan yang bisa bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.
- Critical thinking and problem-solving abilities
Hal yang tak kalah penting dicari perusahaan adalah kemampuan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan.
Tips lamaran dilirik recruiter
Selain membuat CV yang baik, ada beberapa hal lain yang bisa dimaksimalkan agar lamaran dilihat recruiter. Pertama, gunakan alamat e-mail yanng profesional untuk menunjukkan keseriusan.Jika alamat surel yang digunakan terlihat kekanakan, seperti loveyou123@gmail.com, maka perekrut akan menganggap lamaran yang dilampirkan hanya untuk candaan, sehingga kecil kemungkinan akan dibaca.
Kedua, tulis subject e-mail dengan nama lengkap dan posisi yang dilamar. Jika subject e-mail dikosongkan, besar kemungkinan pesan tersebut tidak dibuka lantaran dianggap spam.
Baca juga: Simak, Tips Menyusun Resume dan CV yang Baik Supaya Dilirik HR |
Ketiga, tulis body e-mail dengan perkenalan diri secara singkat dan alasan mengapa pantas mendapatkan posisi yang dilamar. Namun, bila Sobat Medcom telah melampirkan cover letter bersamaan dengan CV, maka hal tersebut tak perlu ditulis lagi. Cukup tulis tujuan mengirim e-mail dengan bahasa formal.
Itulah pembahasan mengenai CV, sebagaimana yang pernah dipelajari di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Perlu diingat, CV bisa ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Penggunaannya tinggal disesuaikan lagi dengan kebutuhan. (Nurisma Rahmatika)
Cek berita medcom.id terbaru dan menarik lainnya di Google News
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id