Mendikbud Nadiem Makarim dalam siaran akun Instagramnya, saat mengajar di kelas virtual Kemenkeu Mengajar. Tangkapan layar.
Mendikbud Nadiem Makarim dalam siaran akun Instagramnya, saat mengajar di kelas virtual Kemenkeu Mengajar. Tangkapan layar.

Saran Nadiem untuk Meningkatkan Minat Baca Anak

Ilham Pratama Putra • 02 Desember 2020 10:49
Jakarta: Indeks aktivitas literasi membaca (alibaca) di Indonesia masih rendah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai ada peran orang dewasa atas minimnya minat baca anak-anak Indonesia pada saat ini.
 
"Kalau kita mau bangun literasi ini bukan salahnya adik-adik, ini salahnya orang dewasa. Orang dewasa selalu memberikan buku-buku yang orang dewasa inginkan adik-adik membacanya," kata Nadiem dalam siaran akun Instagramnya, saat mengajar di kelas virtual Kemenkeu Mengajar, Selasa 1 Desember 2020.
 
Misalnya saja di perpustakaan sekolah katanya. Sebenarnya tidak ada anak-anak yang ingin membaca buku-buku paket pelajaran yang memuat kurikulum pembelajaran.

"Uh, ada buku-buku paket, ah nafsu ingin banget baca, ya enggak lah," ungkap Nadiem.
 
Baca: Nadiem: Bahasa Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Terlalu Rumit
 
Menurut Nadiem, perpustakaan seharusnya diisi dengan buku yang asyik bagi anak. Entah itu komik atau apapun bentuk literasi yang membuat anak tertarik. "Sehingga mereka mau nongkrong di situ (perpustakaan) dan mencintai buku-buku," sambung dia.
 
Selanjutnya, pembentukan cinta kepada buku dan dunia literasi juga harus dibentuk oleh orang tua di rumah. Nadiem meminta orang tua mulai membacakan buku kepada anaknya sejak lahir.
 
 

Menurut Nadiem, anak-anak harus dibiasakan dengan buku mulai dari nol sampai lima tahun. Prosesnya, bisa dilakukan cara yang harus seru dan menyenangkan, setiap hari, setiap malam. 
 
"Dengan begitu, tidak mungkin anak tidak cinta buku. Kedua ketika sudah mulai besar, berilah buku yang dia inginkan, jangan berikan buku yang anda inginkan. Secara otomatis buku itu akan mengajari dia literasi dan kemampuannya meningkat," ungkap Nadiem.
 
Baca: Kiat Memilih Perguruan Tinggi yang Tepat
 
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perburukan Kemendikbud, Totok Suprayitno menyebutkan indeks alibaca atau aktivitas literasi membaca di Indonesia masih rendah. Indeks alibaca nasional Indonesia berada di angka 37,2.
 
"Secara nasional ini dalam kategori rendah, berada dalam rentang antara 20,1-40 dan kita mendapatkan indeks 37,2," kata Totok dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X DPR, Rabu, 25 November 2020.
 
Adapun indeks tersebut, dimulai dari kategori sangat rendah, yakni 0-20, kemudian rendah 20,1-40. Untuk 40,1-60 dikategorikan sedang, 60,1-80 masuk dalam kategori tinggi dan 80,1-100 adalah sangat tinggi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan