Asteroid di orbit Venus mengancam menabrak Bumi. Science Alert/(NASA/JPL-Caltech
Asteroid di orbit Venus mengancam menabrak Bumi. Science Alert/(NASA/JPL-Caltech

Asteroid di Orbit Venus, Ancaman Tersembunyi Bagi Bumi

Renatha Swasty • 04 Juni 2025 11:20
Jakarta: Sebuah studi mengungkapkan adanya ancaman serius bagi bumi dari luar angkasa. Hal ini berkaitan dengan asteroid-asteroid yang berpotensi mendekati dan menabrak bumi.
 
Peneliti mengungkapkan ancaman masih belum tuntas teratasi karena sulitnya asteroid untuk terdeteksi karena terangnya matahari. Dilansir dari laman Science Alert, 20 tahun lalu, Kongres AS menginstruksikan NASA menemukan 90 persen asteroid dekat Bumi yang berpotensi mengancam planet kita.
 
Mereka telah membuat kemajuan dengan menemukan asteroid-asteroid yang mengitari atau mengorbit Matahari dan berada dalam jarak 1,3 unit astronomi (AU) dari Bumi. Namun, pencarian ini mungkin perlu diperluas, karena para astronom kini menemukan asteroid yang berbagi orbit dengan Venus dan bisa saja menjadi ancaman bagi Bumi.

Penelitian baru mencoba memahami seberapa banyak asteroid yang mungkin berada di orbit Venus dan mencari tahu bagaimana bisa dideteksi. Asteroid-asteroid ini cukup sulit ditemukan karena sering tersembunyi di balik kilauan Matahari. Hal ini bergantung pada jendela observasi dan perubahan tingkat kecerahan asteroid tersebut.
 
Penelitian berjudul "The invisible threat: assessing the collisional hazard posed by the undiscovered Venus co-orbital asteroids" (Ancaman yang tak terlihat: menilai bahaya tabrakan yang ditimbulkan oleh asteroid-asteroid yang mengorbit bersama Venus yang belum ditemukan) ini telah diajukan ke jurnal Astronomy and Astrophysics. Penulis utamanya adalah Valerio Carruba, asisten profesor di Universitas São Paulo, Brasil. Saat ini naskahnya, tersedia di arxiv.org.
 
“Saat ini, sudah ada 20 asteroid yang diketahui berbagi orbit dengan Venus,” tulis para peneliti. “Meski status orbit bersama melindungi asteroid-asteroid ini dari pendekatan dekat ke Venus, hal ini tidak melindungi mereka dari pertemuan dengan Bumi.”
 
Asteroid yang berbagi orbit dengan Venus dianggap sebagai asteroid berpotensi berbahaya (Potentially Hazardous Asteroids atau PHA) jika memiliki “diameter minimal sekitar 140 meter dan berada dalam jarak 0,05 AU dari orbit Bumi,” jelas para penulis.
 
Lalu apakah asteroid tersebut menjadi ancaman dan berpotensi menabrak bumi? 
 
Dari 20 asteroid yang diketahui, hanya satu yang memiliki eksentrisitas (tingkat kebundaran) orbit di bawah 0,38. Hal ini wajar, karena asteroid dengan orbit lebih luas cenderung lebih dekat ke Bumi dan lebih mudah dideteksi. Sayangnya, ini juga berarti dengan kemungkinan masih adanya asteroid lain dengan eksentrisitas orbit kecil yang sangat sulit dideteksi.
 
Baca juga: NASA Temukan Asteroid Bakal Menabrak Bumi pada 2032, Bisa Hancurkan Kota 

Para peneliti mengatakan, mereka ingin menilai ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh populasi asteroid yang mengorbit bersama Venus yang belum terdeteksi, serta menyelidiki kemungkinan mendeteksi mereka dari observatorium di Bumi maupun luar angkasa.
 
Salah satu masalahnya adalah orbit asteroid-asteroid ini tidak dapat diprediksi dengan mudah.
“Asteroid yang berbagi lintasan orbit dengan Venus memiliki jalur yang sangat tidak stabil, dengan waktu Lyapunov sekitar 150 tahun,” jelas para peneliti.
 
Waktu Lyapunov mengacu pada seberapa lama orbit sebuah objek menjadi tidak dapat diprediksi akibat dinamika kacau. Sehingga, para peneliti menciptakan simulasi dengan 26 asteroid tiruan yang memiliki karakteristik orbit berbeda.
 
Mereka memodelkan interaksi asteroid ini dengan planet-planet di Tata Surya selama 36.000 tahun simulasi. Hasilnya menunjukkan ada rentang orbit tertentu dengan eksentrisitas kurang dari 0,38 yang dapat menjadi ancaman bagi Bumi.
 
Peneliti juga menganalisis apakah asteroid ini bisa diamati dari Bumi menggunakan observatorium Vera Rubin yang akan datang. Mereka menemukan objek ini hanya bisa diamati secara periodik karena silau Matahari.
 
“Pengamatan dari orbit Venus, dengan posisi menghadap jauh dari Matahari, dapat meningkatkan kemungkinan mendeteksi asteroid-asteroid ini,” kata para peneliti.
 
Studi ini menunjukkan betapa sulitnya mendeteksi asteroid berbahaya ini dari Bumi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mengirim wahana antariksa ke orbit Venus. Misi pengamatan khusus, seperti dari orbit Sun-Venus atau Sun-Earth L1/L2, mungkin diperlukan.
 
Kita tahu ada asteroid di luar sana dengan kemungkinan besar menabrak Bumi. Bahkan asteroid kecil dengan diameter 150 meter dapat memberikan dampak setara ratusan megaton TNT yang ribuan kali lebih kuat dari bom atom Perang Dunia II.
 
Asteroid yang berbagi lintasan dengan Venus, dengan orbit yang sulit dideteksi, menghadirkan tantangan unik. Meskipun observatorium seperti Vera Rubin dapat membantu mendeteksi sebagian dari mereka, menemukan asteroid yang berbagi orbit dengan Venus mungkin memerlukan upaya khusus. (Alfi Loya Zirga)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan