Gagasan ini diusung mahasiswa semester 5 Program Studi Keperawatan, Sania Umazatul Amsa ini menang dalam kompetisi esai nasional keperawatan setelah menjadi juara pertama di ajang Pimanas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang diselenggarakan Prodi Keperawatan Poltekkes Semarang awal November 2020.
Kecemasan dan ketakutan itu dikarenakan mewabahnya covid-19. Jika ini dibiarkan, maka angka kematian bisa meningkat. Sebab seseorang yang berpenyakit jantung bisa terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan.
Selain itu, pihak rumah sakit sebetulnya sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan yang sesuai serta memisahkan pasien isolasi covid-19 dengan umum. Serta imbauan yang dilakukan Pemerintah agar masyarakat tidak takut berobat ke rumah sakit.
Namun, fakta yang terjadi hingga tujuh bulan terjadi pandemi covid-19 di Indonesia, masyarakat tetap tidak mau berobat ke rumah sakit. Di sinilah pentingnya diterapkan Electronic House Call berbasis Telemedicine ini.
Baca juga: Guru Besar IPB Kembangkan Sistem Informasi Patroli Pencegahan Karhutla
“Electronic House Call berbasis Telemedicine merupakan metode pelayanan kesehatan kunjungan rumah yang menggunakan teknologi dan internet untuk menjaga kondisi kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Metode ini cocok digunakan pada masa pandemi. Pasien yang harus melakukan kontrol rutin ke rumah sakit setiap bulannya namun takut terpapar virus, tidak mengharuskan pasien untuk datang ke rumah sakit,” katanya, Jumat, 6 November 2020.
Metode ini membutuhkan laptop yang terinstal software, internet dan monitor vital sign. Sebelum melakukan konsultasi melalui video call, pasien harus melakukan kontrak waktu dengan petugas kesehatan karena pasien tidak dapat langsung melakukan video call untuk mencegah kelebihan sistem perawatan.
Namun, apabila dalam keadaan darurat, pasien dapat menghubungi langsung dan mendapatkan sistem pelayanan 24 jam yang terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara itu, Ketua Program Studi Keperawatan FIKES UMM, Nurlailatul Masruroh mengapresiasi temuan mahasiswanya tersebut. Nurlailatul menambahkan, sistem ini sangatlah futuristik dan merupakan solusi jangka panjang bagi masyarakat Indonesia.
“Saya kira harusnya setiap rumah sakit harus sudah memikirkan hal ini guna mengurangi dampak kecacatan dan kematian yang semakin tinggi. Saya merekomendasikan motede ini untuk bisa diterapkan oleh pemerintah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id