Sementara, Indonesia butuh sekitar 400 juta dosis vaksin jika termasuk vaksin yang tidak terpakai karena rusak. Windhu memperkirakan, dalam satu bulan, Indonesia hanya mampu menyuntikkan 35 juta dosis vaksin.
"Jumlah itu dalam sebulan mengkafer 15 juta orang. Sementara vaksinasi membutuhkan waktu lebih setahun. Artinya pandemi baru akan berakhir lebih dari setahun atau 18 bulan," tuturnya.
Baca: Epidemiolog North Carolina: Masker Lebih Efektif Ketimbang Vaksin
Ia pun menekankan agar masyarakat jangan mengandalkan vaksin. Ia bilang, Indonesia harus meniru negara lain seperti Australia, Vietnam, dan Tiongkok, yang sudah mengendalikan kasus covid-19 sebelum vaksin ada.
"Vaksin itu supaya mencegah wabah baru. Kita harusnya bisa," ungkapnya.
Bagi Windhu, kunci dari pengendalian covid-19 ialah disiplin protokol kesehatan atau 3M. Pemerintah juga harus terus melakukan testing dan tracing. Pandemi ini berhasil dikendalikan jika dapat mengisolasi orang yang positif.
"Mereka bisa dilihat jika dites. Vaksin hanya mempercepat tapi bukan andalan. Masyarakat harus 100 persen 3M, paling penting adalah menjaga jarak," ucap Windhu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News