Ilustrasi kesehatan gigi. DOK
Ilustrasi kesehatan gigi. DOK

Penelitian Terbaru Berhasil Mengembangkan Struktur Gigi Buatan Mirip Gigi Alami

Renatha Swasty • 30 April 2025 16:58
Jakarta: Penelitian terbaru ilmuwan di London berhasil menumbuhkan gigi rekayasa di laboratorium mereka. Ilmuwan berupaya dalam berbagai percobaan mengembangkan material berbasis hidrogel agar dapat merangsang pertumbuhan gigi secara alami.
 
Tujuan dari inovasi ini adalah sebagai alternatif biologis yang lebih efektif dibandingkan dengan tambalan atau implan buatan dalam mengatasi gigi rusak atau berlubang. Simak penelitiannya lebih lengkap dikutip dari laman sciencealert.com:
 
Peneliti dari King’s College London (KCL) dan Imperial College London (ICL) melakukan penelitian dalam menumbuhkan gigi baru. Mereka mengembangkan bahan baku terbaru yang meningkatkan komunikasi antar sel, sehingga sel dengan mudah dapat berfungsi bersama untuk menumbuhkan struktur gigi baru.

Bahan baku tersebut adalah hidrogel yang berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mendorong pertumbuhan gigi alami. Hidrogel ini dibuat oleh tim peneliti dengan menggunakan sel epitel gigi dan sel mesenkim dari embrio tikus.
 
“Gigi yang ditumbuhkan di laboratorium akan beregenerasi secara alami, menyatu dengan rahang sebagai gigi asli,” kata Xuechen Zhang, yang sedang menempuh gelar PhD bidang Kedokteran Gigi Regeneratif di KCL.
 
“Gigi ini akan lebih kuat, tahan lama, dan bebas dari risiko penolakan atau kegagalan, ia menawarkan solusi lebih tahan lama dan kompatibel secara biologis daripada tambalan atau implan.”
 
Lewat penelitian ini diharapkan cedera gigi dapat memperbaiki dirinya sendiri dan sembuh dengan cara yang sama seperti luka pada kulit yang melakukan perbaikan alami dan efektif. Beberapa metode dianalisis untuk melihat apakah gigi kita sendiri dapat diadaptasi untuk bekerja seperti perbaikan luka pada kulit.
 
Baca juga: Mengenal Membran Perikardium dan Pengaruhnya pada Kesehatan Gigi 

Terpenting, hidrogel yang dirancang dapat bekerja tanpa mengganggu proses biologis lainnya, dan lebih mirip dengan yang terjadi di dalam tubuh manusia. Untuk sesuatu yang dirancang dalam meningkatkan kemampuan memperbaiki fungsi tubuh kita sendiri, aspek penelitian ini sangat meyakinkan.
 
Sebelumnya, percobaan ini mengalami kegagalan karena kesalahan pada pengiriman sinyal kimiawi yang berguna untuk merangsang perkembangan selnya. “Upaya sebelumnya telah gagal, karena semua sinyal dikirim sekaligus,” kata Zhang. Namun pada percobaan berikutnya mengalami kemajuan, “Bahan baru ini melepaskan sinyal secara perlahan dari waktu ke waktu, meniru apa yang terjadi di dalam tubuh,” jelas Zhang.
 
Setelah itu, peneliti juga harus mencari tahu bagaimana rekayasa gigi yang sehat ini dapat tumbuh dan direplikasi di dalam mulut manusia, bukan hanya di laboratorium. Mereka menganalisis ekosistem di laboratorium yang membuat pertumbuhan berhasil apakah dapat dicapai di dalam mulut manusia. Terdapat beberapa pilihan solusi, termasuk transplantasi sel, atau menanamkan gigi yang sudah tumbuh sempurna di laboratorium ke dalam mulut.
 
Pendekatan lain yang sedang diteliti, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi anodontia (kondisi yang mencegah pertumbuhan gigi), adalah pengobatan menggunakan antibodi. Harapannya, perawatan berdasarkan pada pendekatan ini bisa siap digunakan sebelum akhir dekade ini.
 
Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian tentang anodontia, penelitian ini lebih dari sekadar perawatan gigi berteknologi tinggi yang hanya diusahakan untuk permasalahan umum karena jarang menyikat gigi atau tidak menggunakan benang gigi. Masalah kesehatan mulut, termasuk gigi ompong atau hilang, dianggap masalah yang penting dan berpengaruh dalam menjaga seluruh kesehatan fisik kita.
 
“Seiring dengan kemajuan di bidang ini, integrasi teknik-teknik inovatif seperti itu memiliki potensi untuk merevolusi perawatan gigi, menawarkan solusi yang berkelanjutan dan efektif untuk perbaikan dan regenerasi gigi,” kata pakar kedokteran gigi regeneratif Ana Angelova Volponi dari KCL. (Alfi Loya Zirga)
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan