Ventilator Nusantara karya tim UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung. Foto: Dok. UIN SGD
Ventilator Nusantara karya tim UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung. Foto: Dok. UIN SGD

Ventilator Nusantara Buatan UIN Bandung Berbiaya Rendah

Ilham Pratama Putra • 06 April 2020 14:23
Jakarta:  Salah satu peralatan kesehatan yang sangat penting dalam perawatan pasien Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah ventilator. Sebab, covid-19 menyerang organ pernafasan manusia sehingga pasien rentan mengalami Pneumonia, bahkan kegagalan pernafasan. 
 
Ventilator berfungsi membantu pasien Covid-19 yang mengalami Pneumonia dan kesulitan pernafasan. Meningkatnya pasien covid-19 menjadikan kebutuhan akan alat ini terus meningkat.
 
Padahal, jumlah ventilator terbatas dan harganya juga mahal. Kondisi ini mendorong tim UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung berinovasi membuat prototipe ventilator darurat.

Tim penelitian ini dipimpin Mada Sanjaya W.S., Ph.D, bersama alumni pegiat Komunitas Robotika Bolabot dari Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung.  Inovasi mereka diberi nama VeNu-1 atau Ventilator Nusantara 1.
 
"Tim peneliti berhasil membangun prototipe Low Cost Ventilator yang dapat digunakan dalam keadaan darurat," terang Mada Sanjaya dalam keterangan tertulis, Senin, 6 April 2020.
 
Baca juga:  ITB Kembangkan Ventilator Portabel untuk Pasien Covid-19
 
Menurutnya, inovasi Ventilator Nusantara mulai dirancang pada akhir Maret 2020. Setelah melakukan penelitian rancang bangun selama beberapa hari dihasilkan prototipe VeNu-1. 
 
"Prototipe Ventilator Digital ini dapat membantu pasien untuk menghirup oksigen, serta dapat mengeluarkan karbondioksida sebagaimana dalam pernapasan normal," jelasnya. 
 
Mada mengatakan, komponen utama VeNu-1 adalah tabung pompa mekanik, motor servo sebagai penggerak, board mikrokontroler arduino, modul bluetooth, selang, serta masker ventilator. Prototipe VeNu-1 dapat dikontrol penggunaannya melalui smartphone, sehingga bersifat Non-contact.
 
Prinsip kerja dari prototipe VeNu-1 ini adalah pengontrolan melalui smartphone, operator akan mengirimkan perintah digital berupa pengaturan kecepatan gerak motor servo yang dikontrol oleh chip mikrokontroler arduino.
 
Gerak motor servo, kata Mada, kemudian menekan pompa mekanik sehingga udara (oksigen) mengalir melalui selang menuju pasien untuk setengah periode. Setengah periode berikutnya, motor servo akan melepas tekanan pada pompa mekanik, sehingga pompa mekanik kembali pada kondisi semula serta menarik karbondioksida dari pasien.
 
"Karena prototipe Ventilator ini bekerja secara periodik dan dapat dikontrol pengiriman oksigen dan penarikan karbondioksida, maka sistem ini dapat membantu pasien untuk dapat bernafas secara normal," tuturnya. 
 
"Berbagai komponen dalam membangun VeNu-1 bersifat open source serta tersedia banyak di pasaran sehingga akan mudah untuk dapat memproduksi dalam jumlah besar dan dalam kondisi darurat," lanjutnya.
 
Untuk membangun sebuah prototipe VeNu-1, Tim UIN SGD Bandung memerlukan belanja komponen sekitar Rp2 juta, di luar biaya teknis. Sehingga, VeNu-1 termasuk alat yang low cost, dibandingkan dengan Ventilator Standard. 
 
Ditambahkan Mada, Prototipe VeNu-1 saat ini masih berada dalam posisi pengujian kemampuan tekanan udara serta belum dapat langsung digunakan oleh pasien medis. Prototipe VeNu-1 ini masih memerlukan penyempurnaan dan pengujian klinis lebih lanjut.
 
Dalam pengujian klinis, peneliti UIN SGD akan bekerja sama dengan salah satu RSUD di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.  "Penelitian dan pengembangan prototipe VeNu-1 memberikan harapan bahwa ventilator dapat diproduksi, bahkan dapat digunakan meski hanya dalam kondisi darurat saat rumah sakit kekurangan ventilator standar," harapnya.
 
Penelitian ini telah mendapat sambutan dan dukungan dari pimpinan kampus, khususnya Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Hasniah Aliah. "UIN SGD berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan karya inovasi ini," tegas Hasniah.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan