Pengujian rangkaian di laboratorium Departemen Teknik Elektro ITS. Foto: Dok Humas ITS.
Pengujian rangkaian di laboratorium Departemen Teknik Elektro ITS. Foto: Dok Humas ITS.

Guru Besar ITS Kombinasikan Energi Terbarukan untuk Listrik Daerah Terpencil

Arga sumantri • 14 April 2021 12:55

Ia menjelaskan, prinsip kerja pada rangkaian ini adalah ketika listrik yang dihasilkan dari panel surya dan turbin angin lebih besar dari beban atau keperluan listrik masyarakat, maka kelebihan listrik akan digunakan oleh electrolyzer untuk menghasilkan hidrogen dari air.
 
Sedangkan, ketika listrik yang dihasilkan dari panel surya dan turbin angin lebih kecil dari beban atau keperluan listrik masyarakat, maka kekurangan listrik tersebut akan dipenuhi dari fuel cell dengan mengubah hidrogen menjadi listrik.
 
"Namun ketika listrik yang dihasilkan dari panel surya dan turbin angin setimbang dengan beban atau keperluan listrik masyarakat, maka tidak ada listrik yang mengalir pada electrolyzer dan fuel cell," ungkapnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sejak 1998, rangkaian tersebut memiliki efisiensi lebih baik 50-60 persen. Saat ini, rangkaian tersebut masih berupa prototipe dan sudah dilakukan pengujian dalam skala laboratorium.
 
Baca: Peleburan Kemenristek, Pemerintah Seolah Mengecilkan Peran Riset
 
Dalam penerapan rangkaian ini pada suatu daerah, Soedibyo membeberkan jika diperlukan beberapa data seperti intensitas cahaya matahari, potensi angin, dan data calon pelanggan listrik. Selanjutnya, akan diolah menggunakan perangkat lunak untuk menentukan jumlah panel surya, turbin angin, fuel cell, dan electrolyzer. 
 
"Oleh karena itu, setiap daerah akan memiliki desain rangkaian yang berbeda-beda," ungkapnya.
 
Soedibyo berharap jika pemanfaatan EBT ini bisa meningkatkan pemakaian energi listrik ramah lingkungan dan meningkatkan angka elektrifikasi Indonesia sampai 100 persen. Dengan begitu, baik di perkotaan, perdesaan, bahkan sampai yang terpencil bisa mendapatkan listrik secara merata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan