Pengujian rangkaian di laboratorium Departemen Teknik Elektro ITS. Foto: Dok Humas ITS.
Pengujian rangkaian di laboratorium Departemen Teknik Elektro ITS. Foto: Dok Humas ITS.

Guru Besar ITS Kombinasikan Energi Terbarukan untuk Listrik Daerah Terpencil

Arga sumantri • 14 April 2021 12:55
Surabaya: Daerah terpencil di Indonesia nyatanya masih belum 100 persen berhasil terjangkau oleh jaringan listrik. Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Soedibyo berhasil mengombinasikan rangkaian Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk meningkatkan efisiensi listrik pada daerah terpencil. 
 
Menurutnya, beberapa daerah terpencil tidak bisa dialiri oleh jaringan listrik lantaran sulit terjangkau. Sehingga, diperlukan sumber listrik yang bisa didapatkan sumber energi lokal pada daerah setempat, seperti energi matahari, energi angin, atau lainnya. Sumber energi tersebut juga merupakan EBT yang ramah lingkungan.
 
Meskipun begitu, pemanfaatan EBT ternyata masih dinilai kurang efisien karena ketersediaannya tidak bisa konstan secara terus-menerus dan penggunaan di masyarakat juga tidak menentu. 

"Seperti ketika mendung, sumber energi matahari siang hari jadi terhambat," ungkap Soedibyo, mengutip siaran pers ITS, Rabu, 14 April 2021.
 
Baca: Peneliti Unair Ciptakan Aplikasi Teknologi Lingkungan Ubah Senyawa Berbahaya
 
Guru besar Departemen Teknik Elektro ini merangkai kombinasi sumber EBT, yaitu matahari, angin, dan hidrogen supaya dapat menghasilkan listrik yang konstan dan efisiensi yang tinggi.
 
Soedibyo menyebutkan beberapa komponen yang ada dalam rangkaian tersebut. Antara lain, berupa panel surya sebagai penghasil listrik dari sinar matahari, turbin angin penghasil listrik bertenaga angin, electrolyzer yang dapat mengubah air menjadi hidrogen, fuel cell yang bisa menghasilkan listrik dari hidrogen, penyimpan hidrogen, dan pengubah arus listrik.
 
 
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan