Plasmahub, inovasi buatan mahasiswa ITS. Foto: Dok Humas ITS
Plasmahub, inovasi buatan mahasiswa ITS. Foto: Dok Humas ITS

Plasmahub, Inovasi ITS Guna Permudah Proses Donor Plasma Konvalesen

Arga sumantri • 25 Juli 2021 10:05
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan dan meluncurkan PlasmaHub, platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara pendonor dan pemohon. Inovasi ini didasari banyaknya permohonan plasma konvalesen (PK) yang tidak sebanding dengan ketersediaan di Palang Merah Indonesia (PMI).
 
Rektor ITS Mochamad Ashari mengatakan, PlasmaHub dirancang dan didesain dengan konsep ramah pengguna. Sebab, digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia. 
 
"Mulai dari pendonor, penerima donor, hingga pengelola donor PK diharapkan dapat memanfaatkan PlasmaHub ini dengan baik," kata Ashari mengutip siaran pers ITS, Minggu, 25 Juli 2021. 

Baca: Teknologi Pengembangan Vaksin AstraZeneca Bakal Dikembangkan di Indonesia
 
Ketua Satgas Covid-19 ITS Adjie Pamungkas memaparkan, PlasmaHub yang berbasis web ini berfungsi untuk mempercepat bertemunya pendonor PK dengan pasien covid-19. Kecepatan ini diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut.
 
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur Rois Sunandar Maming mengatakan, pengurus hampir setiap hari menerima permintaan terhadap donor plasma konvalesen. Namun, masih saja ada nyawa yang tidak tertolong karena kurangnya stok plasma konvalesen, serta tidak menemukan donor yang sesuai. 
 
"Hadirnya PlasmaHub ini bisa membantu mempertemukan pasien dengan donor yang tepat secara singkat dan menggugah penyintas Covid-19 untuk mendonorkan PK," ujar Rois.
 
Senada, Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat Saptuti Chunaeni menjelaskan, kesulitan yang dialami PMI saat ini adalah sedikitnya donor penyintas covid-19 yang memenuhi syarat sesuai standard dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di Badan Pengawasan Oabat dan Makanan (BPOM). Sehingga, sedikit sekali yang bisa diambil plasma konvalesennya untuk didonorkan pada pasien covid-19.
 
 

Saptuti menuturkan, hadirnya PlasmaHub ini dapat membantu menyediakan dan mempersingkat matching PK antara pendonor dengan pemohon. Namun, dalam hal ini antara pendonor dan pemohon tidak langsung dipertemukan. Melalui Plasmahub, ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit (RS), sehingga meminimalisasi pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari pandemi.
 
"Pada prosesnya, kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor ini dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHub," kata Saptuti.
 
Ketua Komunitas Ikatan Alumni Penyintas Covid-19 Jawa Timur Edy Sukotjo mengapresiasi langkah ITS yang telah mempermudah proses donor plasma konvalesen. Selama ini, kata dia, prosesnya dilakukan secara manual menjadi terdigitalisasi melalui platform PlasmaHub. 
 
"Dengan adanya PlasmaHub, semoga lebih banyak nyawa yang dapat terselamatkan dari keganasan Covid-19," ungkap Edy.
 
PlasmaHub dikembangkan relawan Tim Teknis Kesiagaan Penanganan Covid-19 ITS, serta didukung oleh mitra komunitas Ikatan Alumni Covid-19 Jawa Timur, Komunitas Sahabat Donor Darah, Pusat Unggulan Iptek – Artificial Intelligence for Healthcare and Society (PUI-AIHeS) ITS, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, dan HIPMI Jawa Timur.
 
Baca: Moristin, Body Lotion Pencegah Covid-19 Berbahan Daun Kelor
 
Sementara ini, versi beta PlasmaHub menampilkan informasi stok darah di beberapa kota di Jawa Timur, dan rencananya akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya. Di dalamnya, disisipkan berbagai fitur seperti donor recipient matching, plasma stock, dan screening reminder
 
PlasmaHub sudah diuji coba pada 19 Juli 2021, dan sudah memasangkan PK dari 28 pendonor dengan pasien covid-19.
 
Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHub serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donor PK dapat dilihat selengkapnya pada laman https://plasmahub.its.ac.id//.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan