Awalnya, dia mengajukan beasiswa S3 ke Lembaga Pengelola Pendidikan (LPDP) ke Oxford di 2014. Saat itu, dia mengajukan penelitian untuk pengembangan vaksin malaria.
Namun setelah menjalani studi, dan hadirlah pandemi, dia ditawarkan untuk bergabung ke dalam tim uji klinis vaksin AstraZeneca. Dia bersama tim pun melakukan pengembangan vaksin.
"Itu awal saya bergabung. Dan saat itu penelitian saya soal vaksin malaria itu menggunakan teknologi viral vector, itu yang kita kembangkan untuk vaksin covid juga akhirnya," kata Indra dalam live instagram bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Jumat, 23 Juli 2021.
Dia mengakui penggunaan teknologi itu masih terbilang asing ketika awal mula pandemi. Namun, kini teknologi tersebut sudah mulai banyak diuji coba.
Baca: Moristin, Body Lotion Pencegah Covid-19 Berbahan Daun Kelor
Menurutnya, perusahaan farmasi di Indonesia, Bio Farma sebagai pengembang vaksin dapat pula menggunakan teknologi tersebut. Dirinya pun mengaku jika telah banyak berkoordinasi dengan Bio Farma.
"Itu sudah disampaikan dengan Bio Farma, sudah pernah diskusi dengan saya," ujar Indra.
Dia mengaku saat ini masih belum bisa terjun langsung ke Indonesia untuk bekerja dengan Bio Farma. Sebab, dia masih melanjutkan studi dan harus menyelesaikan penelitian.
Namun dia memastikan komunikasi dengan Bio Farma terus berlanjut terkait pengembangan teknologi viral vector di Indonesia. Mulai dari desain, hingga bagaimana sistem dari teknologi tersebut.
"Bagaimana kita mendesain, produksinya kayaknya sudah siap dan mungkin itu bisa me-simplfy proses produksi karena dia basisnya sintektik jadi tidak melibatkan sel lain sama sekali dalam produksinya," tutur Indra.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News