Susu: Ilustrasi/Freepik
Susu: Ilustrasi/Freepik

Minum Susu 2 Liter Sehari Bikin Anak Tinggi? Pakar IPB Peringatkan Bahaya Konsumsi Berlebihan

Citra Larasati • 03 Juni 2025 15:36
Jakarta:  Guru Besar Keamanan Pangan dan Gizi IPB University, Prof Ahmad Sulaeman mengatakan konsumsi susu berlebihan pada anak bisa menimbulkan ancaman kesehatan, terutama mengganggu keseimbangan gizi.  Jumlah konsumsi susu harian mesti disesuaikan dengan usia dan kebutuhan individu.
 
Ia menegaskan, konsumsi susu berlebihan justru harus dihindari.  "Berapa banyak kita harus minum susu, itu sangat tergantung pada usia. Sejak bayi, apalagi di bawah 6 bulan, semua kebutuhan gizi bisa terpenuhi dari ASI. Setelah itu, ASI saja mungkin tidak cukup, dan setelah usia satu tahun, anak membutuhkan tambahan makanan lain atau MPASI," jelasnya. 
 
Ia menyarankan, untuk anak usia sekitar satu tahun, konsumsi susu hanya berkisar 400 hingga 600 mililiter per hari.  “Hal ini karena susu, khususnya susu sapi, meskipun menyediakan protein, lemak, beberapa vitamin, dan karbohidrat, tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan,” kata dia dalam siaran pers IPB, Selasa, 3 Juni 2025.

"Ketika anak mulai tumbuh, yang dibutuhkan bukan hanya protein dan lemak. Dia butuh juga serat dan komponen-komponen lain yang tidak ada di susu," paparnya.

Dampak Minum Susu Berlebihan

Untuk itu, kata Ahmad, konsekuensi dari konsumsi susu berlebihan adalah anak akan merasa kenyang dan kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan lain. Akibatnya, asupan gizi menjadi tidak seimbang. 
 
"Tidak bagus anak minum susu saja, nanti dia tidak tertarik pada makanan-makanan lain, akibatnya dia tidak mendapatkan gizi yang seimbang," tegasnya. 
 
Ahmad kembali memaparkan, gizi seimbang harus memenuhi kebutuhan sesuai usia, aktivitas, dan kondisi tubuh. Hal itu mencakup bukan hanya protein, tetapi juga energi dari karbohidrat dan lemak, lemak esensial, vitamin larut lemak dan larut air, berbagai mineral (makro dan mikro), serat makanan, serta komponen lain yang penting bagi kesehatan.
 
"Kalau minum susu saja, berarti yang kita butuhkan itu tidak bisa terpenuhi. Bahkan kemungkinan karena di susu itu banyak lemaknya, bisa jadi obes (obesitas) gemuk," ungkapnya.
 
Selain itu, hal tersebut bisa menyebabkan ketergantungan yang besar pada susu. Anak jadi kurang semangat untuk mengonsumsi makanan lain yang justru juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
 
“Anak juga bisa mengalami kekurangan zat besi karena kurang mengonsumsi makanan lain yang kaya akan zat besi,” tambahnya.
 
Oleh karena itu, ia menegaskan, pembatasan sekitar 400-600 mililiter per hari bertujuan agar anak tetap mau mengonsumsi makanan lain, sehingga kebutuhan gizi yang seimbang dapat terpenuhi secara optimal.
 
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana melontarkan pernyataan yang kontroversial.  Menurutnya, konsumsi susu 2 liter dapat berpengaruh terhadap tinggi badan anaknya.
 
Baca juga: Pakar IPB Beberkan Fakta Kandungan Susu Bisa Hambat Infeksi Virus, Termasuk SARS-CoV-2

Minum Susu 2 Liter

Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN) yang juga merupakan Guru Besar di Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik menjelaskan, berdasarkan International Dairy Federation/IDF, lebih dari 160 juta anak-anak seluruh dunia telah mendapatkan manfaat dari susu yang biasanya menjadi satu paket dengan program makan di sekolah.
 
Adanya susu justru menjadi pelengkap nilai gizi dari paket makanan yang diberikan. Hal ini menjawab atas pernyataan Kepala BGN, Dadan Hindayana mengenai konsumsi susu 2 liter yang dapat berpengaruh terhadap tinggi badan anaknya.  "Dari data perhitungan internal yang ada, kandungan kalsium dalam paket makanan MBG (Makan Bergizi Gratis) berkisar 7-12 persen AKG (asupan kecukupan gizi), untuk mendukung human peak height velocity (perkembangan manusia) yang tadi disampaikan (Kepala BGN)," katanya dalam keterangannya, dikutip dari laman BGN.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan