Guru Besar Unhas. Branda Antara
Guru Besar Unhas. Branda Antara

Prof Syamsiar Raih Guru Besar Unhas Lewat Penelitian Pengendalian Kelelahan Cegah Lakalantas

Antara • 10 Februari 2022 13:33
Jakarta: Prof Syamsiar S Russeng dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makssar. Hal itu didapat usai pidato pengukuhan tentang 'Penguatan Hierarki Pengendalian Kelelahan Kerja untuk Mencegah Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya'.
 
Syamsiar menuturkan penelitiannya berfokus tentang kelelahan pada pengemudi. Hal ini menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
 
"Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan dan gangguan kesehatan akibat kerja perlu suatu perlakuan atau penerapan manajemen yang baik terkait pekerja, termasuk pengemudi," kata Syamsiar dikutip dari Antara, Kamis, 10 Februari 2022.

Dia menyebut kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut. "Kelelahan diatur secara sentral oleh otak," tutur dia.
 
Syamsiar menjelaskan pada susunan syaraf pusat terdapat sistem aktivitas (bersifat simpatis) dan inhibisi (bersifat parasimpatis). Penyebab kelelahan, antara lain aktivitas kerja fisik, mental, ruang kerja yang tidak ergonomik, sikap kerja, hingga kebutuhan kalori kurang.
 
"Hierarki pengendalian kelelahan kerja pengemudi adalah mempersiapkan diri dengan cukup tidur, mengatur shift atau jam kerja, dan tidak memaksakan untuk mengoperasikan kendaraan jika dalam kondisi yang kurang sehat," kata dia.
 
Dia menuturkan pengusaha wajib melakukan pemeriksaan kesehatan berkala kepada pengemudi, pelatihan tanggap darurat, dan pengenalan tanda-tanda kelelahan. Pengemudi juga harus menyadari pentingnya keselamatan dalam bekerja/berkendara.
 
"Dengan cara mengenal hazard-hazard (kelelahan) yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, karena hazard terbesar dalam berkendara adalah kegagalan mengenali hazard itu sendiri," ujar dia.
 
 

Unhas kukuhkan dua Guru Besar lain

 Unhas juga mengukuhkan dua Guru Besar masing-masing Prof Yahya Thamrin sebagai Guru Besar bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Serta Prof Nurhaedar Jafar sebagai Guru Besar bidang Penentuan Status Gizi.
 
Nurhaedar dalam pidatonya mengatakan sindrom metabolik (SM) merupakan kelainan metabolik kompleks yang diakibatkan peningkatan obesitas. Prevalensi SM menunjukkan tren peningkatan seiring dengan peningkatan kejadian obesitas.
 
Salah satu cara menurunkan prevalensi obesitas melalui pendidikan gizi seimbang. Penerapan pendidikan gizi telah berhasil pada berbagai aspek, di antaranya menjaga berat badan.
 
Upaya pengendalian SM salah satunya dengan perubahan perilaku berdasarkan atas keinginan sendiri. Pemberian pendidikan, konseling, dan dukungan memberikan hasil positif dan adopsi jangka panjang dengan menerapkan konsep Self Determination Theory (SDT).
 
"SDT merupakan konsep yang memprediksi perilaku dan konsekuensinya, motivasi adalah hal penting dalam pendekatan ini," kata Nurhaedar.
 
Sementara itu, Yahya menjelaskan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai standar dan budaya perlindungan, pembudayaan K3 dalam konteks global, serta peran sektor pendidikan dalam membangun budaya K3.
 
Yahya menyebut K3 merupakan salah satu aspek perlindungan ketenagakerjaan dan hak dasar bukan hanya tenaga kerja. Tetapi, mencakup keselamatan dan kesehatan masyarakat.
 
Yahya menyebut industrialisasi di seluruh sektor pembangunan ekonomi yang sedang berkembang menumbuhkan tingkat kesejahteraan masyarakat utamanya pekerja. Namun, di sisi lain mengakibatkan dampak negatif berupa terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
 
"Semua pihak berkewajiban dan berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangannya melakukan berbagai upaya secara terus menerus dan berkesinambungan serta menjadikan K3 sebagai bagian budaya kerja. Dengan harapan, dapat mencegah kasus kecelakaan dan penyakit kerja," jelas dia.
 
Baca: Kampus dengan Guru Besar Terbanyak di Indonesia, Unhas Tambah 3 Profesor Lagi
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan