Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo. Foto: ITS/Humas
Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo. Foto: ITS/Humas

BMKG Ramalkan Gempa Kuat di Jatim, Pakar ITS: Tanda Harus Siaga

Arga sumantri • 04 Juni 2021 11:28

Pengamatan aktivitas gempa juga dilandaskan pada data seismik yang terukur, selain mengacu pada sejarah kegempaan. Meski menurut penelitian aktivitas seismik yang terekam selama ini tidak merata, tetapi menurut Amien, justru hal itu yang perlu dijadikan perhatian. 
 
"Jika sewajarnya intensitas gempa di setiap titik zona subduksi adalah sama, tetapi ditemukan zona dengan gap seismic, artinya ada kemungkinan lempengan terkunci dan akan lepas sewaktu-waktu," paparnya.
 
Di Indonesia, zona dengan gap seismic ditandai di sembilan wilayah dari Sabang sampai Merauke. Salah satunya, ada di Jawa Timur yang dekat dengan pulau Bali. Jika daerah yang diperkirakan sedang mengalami kuncian antarlempengnya pada akhirnya lepas dan menyebabkan gempa yang besar, dihitung akan ada waktu 20 sampai 25 menit untuk air mencapai daratan.

"Belum lagi, jika gempa yang terjadi berkekuatan M 8,7, akan mendorong sesar-sesar di Jawa Timur sehingga tereaktivasi," imbuhnya. 
 
Sesar yang tereaktivasi akan dapat menyebabkan gempa-gempa lain yang akibat dislokasi. Sedangkan, sesar-sesar tersebut melewati wilayah padat penduduk, seperti Banyuwangi, Probolinggo, Pasuruan, dan Surabaya.
 
Baca: Mahasiswa Itera Kembangkan Alat Deteksi Kantuk untuk Pengemudi Kendaraan Berat
 
Meskipun berkekuatan kecil, jika terjadi di daerah perkotaan maka akan sama membahayakannya. Amien menegaskan, gempa sejatinya tidak membunuh, tetapi dapat memicu likuifaksi, amplifikasi, longsor, dan tsunami, serta kerusakan pada infrastruktur. 
 
Menurut sejarahnya, kata dia, likuifaksi terparah di Jawa Timur pernah terjadi di daerah Lumajang. Maka dari itu, Amien menekankan supaya masyarakat kenal dengan macam bencana dan mitigasinya.
 
Bukan hanya gempa, melainkan juga prediksi tsunami dengan ketinggian 29 meter merupakan sesuatu yang sebaiknya diketahui lebih awal. Amien membuka catatan gempa dan tsunami yang pernah melanda Jawa Timur, juga menyebut bahwa tepat pada 3 Juni 1994 pernah terjadi gempa sekuat M 7,8 dan menimbulkan tsunami setinggi 14 meter di Pancer, Banyuwangi.
 
Selain itu, dalam katalog tsunami BMKG tercatat bahwa tsunami pernah melanda pantai selatan Jawa Timur sebanyak tiga kali di tahun-tahun sebelumnya. Dengan waktu tempuh air untuk sampai ke daratan seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu selama 20 sampai 25 menit. 
 
 
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan