Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial Komposit Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. DOK UGM
Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial Komposit Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. DOK UGM

Guru Besar UGM Paparkan Perkembangan Material Resin Komposit untuk Perawatan Gigi

Renatha Swasty • 05 Januari 2024 15:55
Jakarta: Perawatan restorasi gigi menggunakan beberapa macam material. Salah satu material yang cukup banyak digunakan adalah resin komposit.
 
Resin komposit banyak dipilih karena mempunyai nilai estetis tinggi, kemampuan restorasi langsung, di samping sifat mekanis, fisis, dan biokompatibilitas yang baik. Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial Komposit Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes mengungkap material resin komposit serta perkembangannya.
 
“Material resin komposit di bidang kedokteran gigi saat ini banyak digunakan antara lain untuk perawatan penutup kavitas, restorasi intra dan ekstra-korona, restorasi sementara, vinir, elemen gigi tiruan, semen, pasak gigi, dan lain lain,” papar Siti saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar berjudul “Material Resin Komposit untuk Perawatan Kedokteran Gigi: dari Masa Lampau ke Era Baru” dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 5 Januari 2024.

Siti menjelaskan material resin komposit yang digunakan di kedokteran gigi mulai dikenal pada 1960. Material resin komposit kedokteran gigi dapat dideskripsikan sebagai material restorasi yang terdiri dari empat komponen, yaitu:
  1. Matriks polimer organik
  2. Partikel pengisi anorganik dan penguat yang bervariasi dalam komposisi, ukuran, dan bentuk
  3. Material perekat yang secara kimiawi merekatkan matriks dan filler/reinforcement
  4. Sistem aktivator dan inisiator untuk polimerisasi resin.
Matriks resin komposit yang banyak digunakan pada produk komersial saat ini adalah bisphenol A glycidil methacrylate (bisGMA). Matriks bis-GMA memiliki rantai monomer difungsional panjang dan kuat, cincin bensen, dan polimer berikatan silang, sehingga memiliki kekentalan tinggi.
 
Siti menyebut tren penggunaan material ini di masa mendatang akan semakin naik. Hal ini dengan meluasnya aplikasi material resin komposit pada hampir semua bidang kedokteran gigi.
 
Dia mengatakan untuk meningkatkan kualitas material resin komposit baik dari aspek kimiawi, fisis, mekanis, dan biologis, perlu kajian terstruktur yang mengaitkan karakteristik material dengan aplikasi di mana material tersebut berada. Material resin komposit bersifat bio-inert dan dapat menggantikan struktur gigi.
 
Material resin komposit masa depan diharapkan bersifat bioaktif, terapetik menghambat karies, kompromis terhadap biofilm, dan memproteksi struktur gigi sekitar supaya terjadi peningkatan ketahanan restorasi dan harmonisasi lingkungan rongga mulut.
 
“Material resin komposit masih perlu dikembangkan untuk menjadi material perawatan di bidang kedokteran gigi yang tahan lama, fungsional, dan aman,” tutur dia.
 
Baca juga: Guru Besar UGM Tekankan Pentingnya Literasi Kebencanaan

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan