Ilustrasi olahraga. DOK Freepik
Ilustrasi olahraga. DOK Freepik

Olahraga 5 Jam per Minggu Bisa Turunkan Risiko Hipertensi di Usia Tua, Ini Penjelasan Ahli

Renatha Swasty • 16 Juni 2025 20:03
Jakarta: Seberapa sering kamu berolahraga setiap minggu? Apabila jawabannya masih di bawah lima jam, mungkin sudah waktunya meninjau ulang rutinitas tersebut.
 
Sebuah studi panjang terhadap lebih dari 5.000 orang dewasa di Amerika Serikat menemukan mempertahankan aktivitas fisik yang konsisten sejak usia muda dapat secara signifikan menurunkan risiko tekanan darah tinggi di masa tua.
 
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang cukup di usia muda, khususnya antara 18 hingga 40 tahun, memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan kardiovaskular. Sayangnya, banyak orang mengalami penurunan frekuensi olahraga seiring bertambahnya usia dan meningkatnya tanggung jawab hidup seperti pekerjaan atau keluarga.

Remaja dan orang dewasa muda mungkin aktif, tetapi tingkat aktivitas itu menurun ketika mereka mulai memasuki fase kehidupan yang lebih kompleks, ujar Kirsten Bibbins-Domingo, pakar epidemiologi dari University of California, San Francisco (UCSF), dalam jurnal American Journal of Preventive Medicine. Temuan ini juga dijelaskan lebih lanjut dalam laporan di ScienceAlert.com.
 
Penurunan aktivitas ini sejalan dengan meningkatnya angka hipertensi, kondisi yang dikenal sebagai pembunuh diam-diam karena sering tidak terdeteksi namun berpotensi menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga demensia.
 
Baca juga: Hubungan Hipertensi Pemicu Gangguan Jantung, yang Jadi Dugaan Meninggalnya Gustiwiw 

Penulis utama studi, Jason Nagata dari UCSF, menekankan pentingnya olahraga sebagai bentuk pencegahan dini. Menurutnya, orang dewasa muda yang berolahraga setidaknya lima jam per minggu, atau dua kali lipat dari pedoman minimum saat ini, memiliki risiko hipertensi jauh lebih rendah terutama jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga usia 60 tahun.
 
Hampir setengah dari peserta dalam studi ini memiliki tingkat aktivitas fisik yang tidak mencukupi di awal masa dewasa dan itu sangat berkorelasi dengan peningkatan risiko hipertensi di kemudian hari, jelas Nagata.
 
Namun, menjaga konsistensi olahraga tidak selalu mudah. Transisi dari masa sekolah ke dunia kerja, kuliah, atau menjadi orang tua kerap menyita waktu dan mengurangi peluang untuk tetap aktif secara fisik. Kondisi sosial dan ekonomi juga berperan besar, terutama di kalangan masyarakat kulit hitam di AS, yang dalam studi ini menunjukkan tren penurunan aktivitas fisik lebih drastis dibandingkan dengan kelompok kulit putih.
 
Pada usia 60 tahun, sekitar 80-90 persen pria dan wanita kulit hitam dalam studi ini mengalami hipertensi. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pria kulit putih yang berada di kisaran 70 persen dan wanita kulit putih sekitar 50 persen.
 
Peneliti menduga perbedaan ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan tempat tinggal, beban pekerjaan, dan akses terhadap fasilitas olahraga. Dengan temuan ini, peneliti menegaskan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya olahraga sejak muda. M
 
ereka juga mendorong kebijakan kesehatan lebih mendukung masyarakat dalam menjaga gaya hidup aktif seiring waktu. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan