Bandung: Lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan penelitian mengenai masker kain dengan efektivitas yang serupa dengan masker medis. Kelimanya membuat masker dengan kombinasi katun 60 persen dan poliester 40 persen, serta dilapisi dengan lapisan grafena dari sekam padi.
Lima mahasiswa yang tergabung dalam tim ini antara lain Rifky Adhia Pratama (Kimia), Riska Kurniawati (Biologi), Farrel Radhysa Muhammad Zahdi (Biologi), Didi Permana (Fisika), Muhammad Naufal Ardian (Fisika). Mereka dibantu tiga dosen pembimbing, yaitu Diana Rakhmawaty Eddy, Allyn Pramudya Sulaeman, dan Yudha Prawira Budiman.
Ketua tim, Rifky Adhia Pratama menjelaskan, masker dengan komposisi 60 persen katun dan 40 persen poliester ini diyakini mampu menghambat droplet dan aerosol dari luar. Apalagi, ditambah adanya grafena yang dilapis di bagian permukaan masker.
Berdasarkan literatur, lapisan grafena memunculkan sifat super hydrophobic atau sifat yang mampu menolak air. Ini dibuktikan dengan hasil pengukuran sudut kontak yang menunjukkan bahwa lapisan grafena memiliki nilai kurang lebih 141 derajat. Nilai ini melebihi acuan suatu material dikatakan hydrophobic, yaitu 90 derajat.
"Karena nilainya sangat jauh melebihi 90 derajat, maka kita namakan super hydrophobic," kata Rifky mengutip siaran pers Unpad, Kamis, 25 Februari 2021.
Baca: UB Raih Dana Penelitian Terbesar dari Kemenristek, Jumlahnya Rp11,98 Miliar
Menilik sifat penyebaran virus SARS-CoV-2 yang bisa bertransmisi melalui droplet (percikan) dan aerosol, kata dia, adanya efek super hydrophobic akan optimal memblokir droplet maupun aerosol. Baik dari luar masker maupun jika pengguna masker merupakan penyintas covid-19.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan