Robot anjing berkaki empat inovasi ITS. DOK ITS
Robot anjing berkaki empat inovasi ITS. DOK ITS

ITS Kembangkan Robot Anjing Berkaki Empat untuk Patroli di Industri

Renatha Swasty • 07 Mei 2025 13:35
Jakarta: Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Robot Anjing Berkaki Empat terintegrasi dengan sistem sensor, navigasi, dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Robot ini mampu bergerak mandiri, menginspeksi area industri, dan menerima perintah verbal.
 
Inovasi ini merupakan kolaborasi antara Klaster Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Robotika melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) Artificial Intelligence for Healthcare and Society ITS, Departemen Teknik Komputer ITS, serta Ezra Robotics. Robot berkemampuan dasar yang didatangkan dari Tiongkok oleh Ezra Robotics tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh Tim Robotika ITS untuk meningkatkan kemampuan sensor, mobilitas, dan otonomi.
 
Koordinator Tim Robotika ITS, Muhtadin, memaparkan salah satu fokus pengembangan utama robot ini adalah sebagai unit patroli otonom di industri. Robot tersebut dirancang mampu melakukan pemetaan lingkungan, mendeteksi perangkat panas berlebih, hingga mengidentifikasi anomali di area industri seperti gardu induk listrik.

“Kemampuan tersebut didukung oleh sensor suhu inframerah, sensor akustik, serta navigasi berbasis Lidar dan Global Positioning System (GPS),” papar Muhtadin dalam keterangan tertulis, Rabu, 7 Mei 2025.
 
Muhtadin mengatakan robot berwarna putih ini dilengkapi dengan kecerdasan berbasis deep learning. Kemampuan tersebut memungkinkan pengenalan citra model warna aditif dan termal secara otomatis.
 
“Fitur ini memungkinkan robot untuk melakukan inspeksi rutin secara mandiri, seperti patroli di gardu setiap tiga jam sekali, sekaligus mengirimkan data hasil pengamatan ke pusat kontrol,” tutur dosen Departemen Teknik Komputer ITS ini.
 
Alumnus Teknik Elektro ITS ini mengungkapkan dari segi mobilitas, robot dengan empat kaki ini mampu beradaptasi di berbagai jenis permukaan, seperti medan berbatu dan menaiki tangga. Hal tersebut membuatnya unggul dalam hal stabilitas dan kelenturan dibandingkan dengan robot beroda.
 

Di samping itu, robot ini juga memiliki fitur pengendalian manual menggunakan remote control untuk kasus yang diperlukan demi keamanan. Pengembangan robot ini juga dapat diterapkan pada sektor kebencanaan dan rumah tangga.
 
Robot dapat menerima perintah menggunakan bahasa alami lalu menerjemahkannya menjadi aksi nyata dengan dukungan Large Language Model (LLM) dari Google Gemini. “Kami juga membekali robot dengan keahlian berinteraksi natural agar membantu kehidupan sehari-hari,” beber Muhtadin.
 
Robot yang terdiri dari dua robot kecil dengan tinggi 45 sentimeter dan satu robot besar dengan tinggi 71 sentimeter tersebut mampu bergerak mandiri, mulai dari berjalan, berlari, hingga melompat di berbagai medan. Muhtadin menyebut ukuran robot yang relatif berbeda dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
 
“Robot kecil dapat digunakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan robot besar untuk industri,” ujar dia.
 
Ke depan, robot tersebut akan dikomersialisasikan dan dikembangkan untuk mendukung berbagai kebutuhan sektor industri lain seperti pertambangan dan perminyakan. Selain itu, ITS akan terus melakukan uji coba implementasi robot di lingkungan nyata untuk meningkatkan akurasi kemampuannya.
 
“Kami akan mengembangkan varian robot dengan spesifikasi khusus sesuai kebutuhan sektor lainnya untuk membantu kehidupan masyarakat,” tutur Muhtadin optimistis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan