"Warga yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak terlalu banyak dan tetap dari waktu ke waktu," kata Peneliti SMRC Sirojudin Abbas dalam pemaparan hasil survei secara virtual, Rabu, 30 September 2020.
Sirojudin memaparkan, dalam survei ini, SMRC mengajukan pertanyaan terkait awarness responden mengenai pendapat bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air. Sebanyak 36 persen responden mengaku mengetahui adanya pendapat tersebut, sedangkan yang tidak tahu, ada 64 persen.
Baca: Sejarawan UI: Film G30S/PKI Bukan Upaya 'Memelintir' Sejarah
Dari 36 persen responden yang mengaku tahu tentang pendapat adanya kebangkitan PKI kemudian ditanyai apakah setuju atau tidak dengan pendapat tersebut. Hasilnya, kata dia, 38,7 persen responden setuju dengan pendapat tersebut, dan yang tak setuju 60,6 persen.
"Warga yang setuju pendapat tentang kebangkitan PKI ini sama dengan 14 persen dari populasi," ujarnya.
Atas hasil ini, SMRC mendapati data terkait tren tingkat kesetujuan terhadap isu kebangkitan PKI. Ia menyatakan, temuan survei nasional SMRC pada Juni 2016 hingga September 2020 memperlihatkan bahwa warga yang setuju dengan isu bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak banyak berubah, yakni berkisar 10-16 persen dari total populasi warga Indonesia.
"Adapun angka yang paling tinggi terjadi pada Mei 2018, yakni mencapai 16 persen (warga yang setuju atas pendapat kebangkitan PKI)," paparnya.
Kemudian, responden yang setuju atas pendapat kebangkitan PKI, kembali ditanyai apakah kebangkitan PKI sudah menjadi ancaman atau belum. Sebanyak 79 persen dari responden yang setuju kebangkitan PKI, menyatakan kebangkitan ideologi komunis itu sudah menjadi ancaman, sedangkan 13 persen yang menilai belum menjadi ancaman.
"Artinya, warga yang setuju kebangkitan PKI sudah menjadi ancaman setara 11 persen dari total populasi," ujarnya.
Baca: Sejarawan Unand: Kebenaran Film G30S/PKI Semakin Diragukan
Sebanyak 69 persen dari responden yang setuju kebangkitan PKI sudah menjadi ancaman menilai pemerintah kurang atau tidak tegas sama sekali atas ancaman kebangkitan PKI. Jumlah ini setara 8 persen dari total populasi.
Survei SMRC ini dilakukan pada 23-26 September 2020 dengan melibatkan 1.203 responden yang dipilih secara acak dari koleksi responden SMRC dalam jajak pendapat tatap muka sebelumnya dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional.
Proses wawancara dilakukan melalui telepon. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News