Lukisan Christ Pantocrator tertua di dunia dan Kaligrafi Nabi isa AS. (Domain Publik dan Ibrahim ebi)
Lukisan Christ Pantocrator tertua di dunia dan Kaligrafi Nabi isa AS. (Domain Publik dan Ibrahim ebi)

Kenapa Yesus Dipanggil Isa dalam Islam? Ini Penjelasannya

Riza Aslam Khaeron • 29 Desember 2024 12:50
Jakarta: Yesus dalam agama Kristen dikenal dalam tradisi Islam dengan nama Isa. Nama yang berbeda ini memiliki sejarah dan alasan linguistik yang mendalam, serta mencerminkan perbedaan teologis yang signifikan antara dua agama besar dunia.
 
Artikel ini akan mengupas tuntas alasan di balik penggunaan nama Isa dalam Islam.
 

1. Asal Nama "Isa" dalam Islam

Kenapa Yesus Dipanggil Isa dalam Islam? Ini Penjelasannya
Foto: Prasasti Safaitic di Harra. (Badia Epigraphic Survey Project)
 
Nama "Isa" dalam Al-Quran memiliki sejarah yang mencerminkan transformasi budaya dan linguistik di kawasan Arab pra-Islam.

Studi oleh Al-Jallad (2022) menyebutkan bahwa nama Isa mungkin berasal dari tradisi lokal pra-Islam yang dipengaruhi oleh transisi dari politeisme menuju monoteisme.
 
Dalam prasasti Safaitic di Harra, nama serupa dengan "Isa" ditemukan dalam konteks pemujaan dewa lokal, yang kemudian beradaptasi dalam tradisi monoteistik.
 
Penemuan ini memberikan bukti penting bahwa nama "Isa" sudah dikenal dalam masyarakat Arab sebelum Islam, dengan konotasi yang berbeda.
 
Penemuan unik di Wadi al-Khudari menambahkan dimensi baru terhadap asal-usul nama ini. Sebuah inskripsi Safaitic memuat doa: "h ?sy n?r-h m-kfr-k" yang berarti, "Wahai ?say, bantulah dia melawan mereka yang menyangkalmu."
 
Dalam teks ini, "?sy" muncul sebagai nama ilahi, menandakan kemungkinan bahwa "Isa" telah digunakan sebagai nama yang memiliki atribut penyelamat dalam konteks pra-Islam.
 
Nama ini juga dianggap sebagai hasil transliterasi dari bahasa Ibrani "Yeshua" atau bahasa Aram "Eesho." Perubahan fonetik dari "sh" menjadi "s" dalam "Isa" mencerminkan adaptasi fonologis bahasa Arab agar lebih sesuai dengan pola linguistik lokal.
 
Proses ini terjadi di tengah interaksi erat antara komunitas Yahudi, Kristen, dan Arab pada masa pra-Islam.
 
Pengaruh bahasa Suryani (Syriac) juga memainkan peran penting. Dalam tradisi Kristen Timur, nama "Yeshu" atau "Isho" digunakan secara luas dan kemungkinan diadaptasi menjadi "Isa" dalam bahasa Arab.
 
Bahasa Suryani, yang menjadi bahasa liturgis utama dalam Kristen Timur, juga memberikan kontribusi kosakata teologis dalam Al-Quran, termasuk nama-nama seperti Musa, Yahya, dan Isa.
 
Pengaruh bahasa Suryani dalam Al-Quran juga mencakup kosakata teologis dan struktur linguistik. Diperkirakan sekitar 70% kosakata asing dalam Al-Quran berasal dari bahasa Suryani,
 
Penemuan prasasti Dumat al-Jandal, yang mencatat nama-nama Kristen dalam konteks Arabia abad ke-6, memperkuat dugaan bahwa interaksi budaya ini turut memengaruhi penggunaan nama "Isa" dalam Islam.
 
Bahasa Suryani adalah salah satu bahasa Semitik yang memainkan peran penting dalam membangun tradisi keagamaan di Timur Tengah.
 
Dengan pengaruhnya yang luas, bahasa ini menjadi penghubung antara tradisi Yahudi dan Kristen yang berkembang di wilayah Arab.
 
Kata "Isa" kemungkinan merupakan hasil adaptasi dari bentuk-bentuk nama Yesus dalam Suryani, yang mencerminkan harmoni fonetik sekaligus pergeseran budaya.
 

2. Nama-Nama Beragam yang Dimiliki Yesus dan Perbedaan dalam Tradisi

Yesus dikenal memiliki banyak nama tergantung pada tradisi budaya dan agama yang menyebutnya. Dalam tradisi Yahudi, nama Yesus dikenal sebagai "Yehoshua," yang merupakan nama asli dalam bahasa Ibrani.
 
Nama ini memiliki makna "keselamatan." Dalam tradisi Kristen awal yang menggunakan bahasa Yunani, nama tersebut diterjemahkan menjadi "Iesous," yang kemudian diadaptasi menjadi "Iesus" dalam bahasa Latin.
 
Di kalangan komunitas Kristen Arab, Yesus sering disebut sebagai "Yasu'" atau "Yeshu," yang tetap mempertahankan elemen fonetik Semitik.
 
Di sisi lain, Islam menggunakan nama "Isa," yang dipercayai memiliki asal-usul linguistik dari pengaruh Suryani atau adaptasi langsung dari tradisi Arab pra-Islam seperti yang sudah dijelaskan
 
Perbedaan nama ini juga mencerminkan perbedaan persepsi teologis antara agama-agama tersebut. Dalam tradisi Barat, seperti "Jesus" dalam bahasa Inggris, nama itu berasal dari transliterasi Latin "Iesus" yang diadopsi dari Yunani "Iesous."
 
Proses ini dipengaruhi oleh tradisi gereja dan perkembangan bahasa di wilayah Eropa. Sementara itu, tradisi Timur Tengah, termasuk dalam Islam, mempertahankan elemen lokal dan historis dalam penamaan tokoh agama.
 
Nama "Isa" dalam Islam merupakan hasil dari adaptasi linguistik dan pandangan teologis yang khas. Penggunaan nama ini menunjukkan penghormatan Islam terhadap figur Yesus, meskipun dalam konteks yang berbeda dengan tradisi Kristen.
 
Pemahaman mendalam tentang asal-usul dan makna nama ini dapat memperkaya dialog lintas agama dan memperkuat toleransi antarumat beragama.
 
Baca Juga:
7 Alasan Anak Muda Ingin Pindah Agama, Salah Satunya Takut akan Kematian
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan